Pulau Ketawai, Bangka Tengah (ANTARA News) - Rumput laut jenis "Kotonik" memiliki potensi besar dikembangkan di pulau ketawai dan Gusung Asam Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). "Pulau Gusung asam dan Pulau Ketawai memiliki kondisi alam yang cocok untuk mengembagkan rumput laut jenis kotonik sehingga berpotensi besar untuk mengembangkan budidaya rumput laut," kata petani budidaya rumput laut, Munasukin (21) di Pulau Ketawai Bangka Tengah, Selasa. Menurut dia, satu ons bibit rumput laut dapat menghasilkan dua kilogram rumput laut siap panen dan jual melalui perawatan yang sangat sederhana dengan hanya melihat-lihat rumput laut agar tidak hanyut di bawa gelombang laut. Dia mengungkapkan pengalamannya, rumput laut jenis "kotonik" biasa hidup di laut Sulawesi dan Jawa namun setelah membudidayakannya sejak tahun 2006 lalu di Pulau Gusung Asam dan Ketawai itu ternyata hasilnya cukup berpotensi untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Warga asal Serang, Banteng itu juga menjelaskan untuk satu kali panen dapat menghasilkan empat ton rumput laut jenis kotonik dan dapat dijual dengan harga Rp5.000 per kg ke perusahaan besar baik dalam maupun luar negeri, yang langsung datang kelokasi pembudidaya rumput laut. Untuk membudidayakan rumput laut itu caranya sangat sederhana dengan menyulam bibit rumput laut dengan tali plastik dengan jarak yang beraturan dan membiarkannya posisinya terendam di air laut yang jaraknya tidak jauh dari bibir pantai. Setelah itu tinggal di awasi jangan sampai hanyut terbawa arus gelombang pasang selama dua bulan untuk siap dipanen. Rumput laut jenis itu dapat diolah menjadi makanan, minuman serta kosmetik yang dibutuhkan dan baik bagi tubuh manusia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008