Meulaboh (ANTARA) - Presiden Rabithah Antara Bangsa Alumni Al-Azhar Malaysia, Datuk Dr Mohd Fakhrudin Abdul Mukti mengatakan pihaknya tertarik mempelajari ilmu tauhid tasawuf yang dikembangkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ihsan, Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, Abuya Syech H Amran Waly Al Khalidy di Provinsi Aceh, untuk dikembangkan di Malaysia.
"Ilmu tasawuf ini sebetulnya sangat baik dan penting dalam pengembangan pendidikan Islam, khususnya dalam hal pengembangan diri dan pengembangan agama Islam," kata Datuk Dr Mohd Fakhrudin Abdul Mukti kepada wartawan di Meulaboh, Provinsi Aceh, Sabtu petang.
Menurut dia, ilmu yang diajarkan oleh tokoh sufi yang merupakan ulama di Aceh tersebut dinilai sangat baik untuk dipelajari dan dikembangkan karena ilmu ini dapat meningkatkan kepribadian diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai sang pencipta.
Ia juga mengakui selama ini sudah membaca dan mempelajari kitab-kitab yang ditulis oleh ulama sufi di Aceh di antaranya seperti Syeh Abdurrauf As-Singkili termasuk sejumlah ulama besar lainnya dan bahkan ia sudah melakukan penelitian akademis.
Baca juga: Bupati Aceh Barat tawarkan investasi kepada delegasi Malaysia
Baca juga: Pengusaha Malaysia sumbang mushaf Al-Qur`an sulaman raksasa
Untuk tahap awal, pihaknya juga berencana menggelar seminar internasional tentang ilmu tauhid tasawuf dan direncanakan akan dilaksanakan di Malaysia.
Pihaknya juga berencana mengundang sejumlah tokoh agama dan ulama agar nantinya bisa ikut hadir dalam seminar tersebut.
Kedatangan Datuk Mohd Fakhrudin Abdul Mukti bersama rombongan tersebut bertujuan untuk melakukan silaturahmi atau kunjungan balasan atas kedatangan salah satu ulama Aceh, Abuya Syech H Amran Waly Al Khalidy ke Malaysia beberapa waktu lalu.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019