Surabaya (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama tim gabungan telah mengevakuasi sebanyak 303 penumpang dan awak Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu, Jawa Timur.
Juru bicara Basarnas Surabaya, Tholib Vatelehan kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, memastikan jumlah korban yang telah dievakuasi tersebut terdata hingga pukul 11.00 WIB.
"Dari 303 penumpang yang kami evakuasi, tiga di antaranya meninggal dunia," ujarnya.
Dia menandaskan tiga korban yang meninggal dunia, beserta 52 penumpang yang selamat, saat ini sudah berada di atas Kapal Negara (KN) Cundamani sedang dalam perjalanan evakuasi menuju Surabaya.
Baca juga: 70 korban selamat KM Santika Nusantara tiba di Surabaya
"Para korban yang dievakuasi KN Cundamani diperkirakan sampai Surabaya pada sekitar pukul 16.00 WIB nanti sore," ucapnya.
Sedangkan puluhan korban tadi malam telah dievakuasi terlebih dahulu ke Surabaya menggunakan dua kapal, yaitu 64 orang menggunakan kapal penumpang KM Dharma Ferry VII, serta 23 orang menggunakan kapal niaga KM Spill Citra.
Selain itu, Tholib menambahkan, terdapat 161 korban yang kemarin dari perairan Masalembu dievakuasi ke Sumenep, Madura, Jawa Timur, dan hari ini dibawa ke Surabaya menggunakan bus.
"Tim SAR gabungan sampai sekarang masih terus melakukan pencarian korban," ujarnya.
KM Santika Nusantara diinformasikan terbakar di perairan Masalembu pada sekitar pukul 20.45 WIB, Kamis malam, 22 Agustus, saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kapal penumpang jenis roll on - roll off (roro) itu, selain membawa ratusan penumpang, yang jumlahnya sampai sekarang masih belum terkonfirmasi secara pasti, juga memuat 84 unit kendaraan berbagai jenis.
Baca juga: Tim masih cari 23 penumpang kapal yang terbakar di perairan Masalembo
Baca juga: KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembo
Baca juga: 54 korban terbakarnya KM Santika berhasil dievakuasi nelayan
Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019