- Dan Habitatnya Secara Berkelanjutan Jakarta, 19 Mei 2008 (ANTARA) - Ditjen PHKA cq Direktorat KKH bekerja sama dengan Wetlands International Indonesia dan Wetlands International Oceania melaksanakan Lokakarya Pengembangan kemitraan Nasional Pengembangan Burung-air Bermigrasi dan habitatnya secara berkelanjutan selama 2 (hari) yaitu tanggal 13 - 14 Mei lalu 2008 di Hotel Mirah, Bogor. Tujuan Lokakarya ini adalah untuk mensosialisasikan keikutsertaan Pemerintah dalam East Asian Australasian Flyway partnership dan membangun jejaring di level nasional untuk mengimplementasikan kerangka kerja nasional bagi upaya konservasi burung air bermigrasi dan habitatnya. Flyway partnership merupakan salah satu kerangka kerja untuk mempromosikan upaya konservasi burung-air bermigrasi dan habitatnya yang diupayakan melalui kegiatan pokja-pokja dan situs jaringan kerja (site network) yang tersebar di sepanjang jalur terbang East- Australasia Flyway. Sejauh ini tercatat sebanyak 667 site (7 site berada di wilayah Indonesia) memiliki nilai penting secara internasional di mana 95 site di antaranya telah ditetapkan sebagai situs jaringan kerja Flyway yang tersebar di 14 negara (satu site network berada di Indonesia yaitu TN Wasur). Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan dari instansi pemerintah (Dit. KKH, Dit. KK, Litbang hutan dan Konservasi Alam, BBKSDA Jawa Barat, BKSDA Jambi, BKSDA Bali, TN Wasur, TN Sembilang, DKP, pemda DKI, Pemda Banten, LIPI, KLH), mitra terkait seperti WI-IP, WWF, WCS, FFI, Burung Indonesia, IdOU, IBBS, Yayasan Akasia dan KPB SoS) serta perwakilan dari Wetlands International Oceania yaitu Warren Lee Long. Dalam sambutannya, Ir. Adi Susmianto, MSc (Sekditjen PHKA), memaparkan bahwa Pemerintah Indonesia, selaku anggota jejaring international jalur terbang (migration routes) Asia timur Australia, memiliki komitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam perlindungan burung-air migran dan habitatnya, oleh karena itu berbagai upaya perludirumuskan dan disinergiskan dengan berbagai program pembangunan konservasi yang telah ada, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, maupun mitra terkait yang berada di berbagai lembaga lainnya. Direktur KKH dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa kerangka kerjasama internasional sangat penting, selain untuk mendapatkan dukungan teknis dalam membantu upaya pelestarian burung-air migran dan habitatnya juga untuk mendapatkan kerjasama riset serta dana/bantuan internasional. Beliau juga menghimbau kepada pemerintah daerah dan sektor lain agar dapat menyediakan habitat yang nyaman sebagai tempat singgah burung migran baik di dalam maupun di luar kawasan konservasi yang memiliki nilai penting secara global sebagai situs jaringan kerja Flyway partnership. Kegiatan Lokakarya ini diharapkan dapat dijadikan ajang untuk saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan bahu membahu guna mengidentifikasikan isu-isu aktual, potensi dan peluang pendanaannya ke depan. Selain hal tersebut di atas, keluaran dari lokakarya ini adalah terbentuknya jejaring nasional yang melibatkan para pihak seperti Pemda, Pemerintah Pusat, LSM, dan pihak swasta. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi : Ir. Agus Sriyadi Budi Sutito, MSc Kasubdit Konvensi Dit. Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen PHKA asbsutito@yahoo.com atau Ferry Hasudungan Biodiversity Specialist Wetlands International-Indonesia Programme ferryhas@wetlands.or.id Sumber: Dit. Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen PHKA

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008