Banda Aceh (ANTARA News) - Harga jual elpiji di Banda Aceh dan sekitarnya di luar agen PT Pertamina (Persero) dalam beberapa hari terakhir naik tajam menyusul wacana pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Beberapa agen non Pertamina di Banda Aceh, Senin, mengakui dalam beberapa hari terakhir ini harga jual elpiji mengalami kenaikan, yakni untuk tabung 12 kilogram dari biasanya Rp58.000 menjadi Rp60.000 sampai Rp65.000.
Kenaikan harga jual elpiji itu telah terjadi sejak sepekan lalu, namun pada agen resmi PT Pertamina (Persero) dilaporkan masih stabil, yakni tabung 12 kilogram dijemput sendiri Rp53.000 sedangkan diantar ke rumah pelanggan ditambah ongkos Rp3.000 sehingga menjadi Rp56.000.
"Persediaannya ada dan kini baru masuk lagi serta harhanya juga masih stabil," kata seorang petugas pelayanan PT. Loen Mita, salah satu agen resmi elpiji Pertamina di Banda Aceh.
Beberapa orang ibu rumah tangga di Banda Aceh menyebutkan, beberapa hari lalu persediaan elpiji sempat menghilang di kalangan agen resmi Pertamina, namun kini sudah tersedia kembali, sehingga harga jual pada agen tidak resmi naik bervariasi.
"Akhir-akhir ini persediaan elpiji pada agen Pertamina sering putus, sedangkan agen tidak resmi selalu memiliki stok, namun harganya cukup memberatkan," kata Ny. Zubaidah, salah seorang konsumen elpiji di Aceh Besar.
Sementara itu General Servis Administrasi dan Personalia PT Pertamina (Persero) areal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sayid Farid YN menyebutkan sampai saat ini belum ada kebijakan pemeraintah menaikan harga jual elpiji karena pasokan kepada agen selama ini tetap lancar.
Masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan elpiji pada agen resmi Pertamina tersedia cukup serta harganya masih stabil.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008