Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menemui Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Jumat, saat negara-negara berpengaruh berupaya menyelamatkan kesepakatan nuklir internasional 2015 yang ditandatangani bersama Teheran.

Kantor kepresidenan Prancis menyebutkan pertemuan akan berlangsung sekitar pukul 12.00 waktu Paris. Para pemimpin dunia juga akan mengangkat isu Iran dalam pertemuan puncak G7 di Kota Biarritz, Prancis, pekan ini.

Baca juga: Prancis bantah laporan bahwa Macron undang Rouhani untuk KTT G7

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) memimpin pertemuan Dewan Penasihat G7 untuk Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki sebagai bagian dari "Hari Dialog" di istana kepresidenan Elysee di Paris, Prancis, Jumat (22/8/2019). ANTARA/REUTERS/Philippe Lopez/Pool/TM

Zarif pada Kamis (22/8) mengatakan Iran siap melaksanakan usulan Prancis untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara kuat dunia. Namun, ia menambahkan bahwa Iran tidak akan membiarkan Amerika Serikat (AS) melakukan intervensi di Teluk.

AS mundur dari kesepakatan nuklir internasional 2015 pada Mei tahun lalu dan memberlakukan sanksi baru terhadap Republik Islam itu.

Dalam upaya untuk menopang kesepakatan tersebut, Macron pekan ini menawarkan usulan pelonggaran sanksi terhadap Iran atau pemberian mekanisme kompensasi "untuk memungkinkan rakyat Iran dapat hidup lebih baik" sebagai imbalan atas kepatuhan Iran sepenuhnya pada kesepakatan tersebut.

Baca juga: Kesepakatan Iran hampir kandas, Eropa evaluasi langkah selanjutnya

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat sejak pemerintah Trump mundur dari kesepakatan itu, yang bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran.

Teheran mengecam hukuman baru tersebut sebagai "perang ekonomi". Pihaknya menyatakan jika ekspor minyak Iran dipangkas hingga ke tingkat nol, jalur perairan internasional tidak akan lagi seaman seperti sebelumnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS bertekad terus tekan ekonomi Iran

Baca juga: Harga minyak naik dipicu peningkatan ketegangan AS-Iran

Presiden RI Meminta Iran Menahan Diri

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019