Bengkulu (ANTARA News) - Wilayah Provinsi Bengkulu pada Minggu malam pukul 19:17:26 diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 6,0 Skala Richter (SR). Informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Minggu menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 3,15 lintang selatan dan 101,1 bujur timur. Pusat gempa yang tak berpotensi menimbulkan tsunami itu berada pada 73 Km tenggara Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu dengan kedalaman 15 Km. Gempa kali ini merupakan gempa keenam dengan kekuatan besar yang mengguncang Bengkulu selama Mei 2008. Sebelumnya pada Kamis (1/5), daerah ini diguncangan gempa 5,4 SR yang berlokasi di 95 Km barat daya Bintuhan, Kabupaten Kaur. Pada Jumat (2/5) gempa dengan kekuatan 5,4 SR dengan pusat gempa berada di 44 Km barat daya Muko Muko. Gempa berkekuatan 5,7 SR, terjadi pada Sabtu (3/5) dengan pusat berada di 53 Km tenggara Kabupaten Muko Muko dan pada Sabtu (10/5) berkekuatan 5,1 SR, pusat gempa berada di 86 Km tenggara Kota Bengkulu, Bengkulu dengan kedalaman 38 Km. Kemudian pada Senin (12/5), gempa berkekuatan 5,1 SR, berlokasi di 96 Km barat daya Kota Bengkulu, dengan kedalaman 18 Km. Bengkulu diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,9 SR pada 12 September 2007, yang mengakibatkan jatuhkan korban jiwa 15 orang, luka berat 12 orang dan luka ringan 38 orang. Akibat guncang gempa yang terjadi pada pukul 18:10 WIB itu juga menimbulkan kerusakan 53.172 unit rumah warga setempat, dengan rincian 7.360 unit rusak berat, 10.562 unit rusak sedang dan 35.250 unit rusak ringan. Gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan terhadap 292 unit fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan 903 unit, fasilitas kesehatan sebanyak 327 unit, kantor/bangunan pemerintah 412 unit, jalan/jembatan sebanyak 313 unit serta irigasi 194 unit. Pada 4 Juni 2000, Bengkulu diguncang gempa tektonik 7,3 SR yang mengakibatkan korban jiwa 94 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 23:30 WIB tersebut memporakporandakan puluhan ribu unit rumah penduduk, bangunan pemerintah dan fasilitas umum lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008