Pekanbaru (ANTARA) - Festival Pacu Jalur 2019 di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, mencatatkan dua pemecahan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuantan Singingi (Kuansing) Indra Suwandi di Pekanbaru, Jumat, selama festival itu terjadi pemecahan rekor menari Randai dengan jumlah penari terbanyak dan parade jalur atau perahu dengan peserta terbanyak.

Randai adalah tarian tradisional Kuansing yang diiringi lagu berirama riang. Tarian itu biasanya dibawakan oleh 30 sampai 40 orang, namun pada pembukaan Festival Pacu Jalur pada 21 Agustus ada lebih dari 1.000 orang yang ikut menari Randai, termasuk Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Riau Syamsuar yang membuka festival.

"Tari Randai masuk MURI karena dibawakan massal oleh 1.574 orang," kata Indra.

Sedangkan pacu jalur dalam festival yang berlangsung 21 sampai 25 Agustus itu diikuti oleh 175 jalur dengan 9.625 anak pacu atau peserta.

"Satu desa bisa mengirimkan satu sampai dua jalur, tergantung banyaknya pemuda di sana," kata Indra.

Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung di sungai menggunakan perahu panjang yang terbuat dari batang pohon. Panjang perahu yang digunakan panjangnya 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengahnya antara 1,3 dan 1,5 meter.

Wakil Bupati Kuansing Halim menuturkan bahwa tradisi pacu jalur punya sejarah panjang karena sudah digelar sejak 116 tahun lalu.

Menteri Pariwisata mengapresiasi panitia Festival Pacu Jalur 2019 yang selain mampu mendatangkan banyak wisatawan, juga membukukan prestasi mengesankan.

"Mereka masuk MURI untuk Tari Randai dan Pacu Jalur. Dua kekayaan budaya yang menjadi identitas Kuansing," katanya.

Baca juga:
Menteri Pariwisata ungkap "resep" agar Festival Pacu Jalur mendunia
Kuantan Singingi mulai Festival Pacu Jalur

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019