Jakarta (ANTARA News) - Pekikan merdeka sebanyak tiga kali yang dikumandangkan oleh puluhan pelayat mengakhiri prosesi pemakaman politikus dan aktor terkenal, Sophan Sophiaan. Pekikan merdeka sebanyak tiga kali diiringi perkataan "Indonesiamu, Indonesiaku" itu, dimintakan oleh adik perempuan Sophan Sophiaan, pada acara pemakaman di Blok AA1 Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Minggu. "Ada satu permintaan yang kami mintakan, yang kami yakin akan membuat kakak kami tenang. Mari kita sama-sama teriakan kata-kata yang selalu diteriakkan kakak kami tercinta," ujar adik perempuan Sophan yang memimpin prosesi pemakaman. Segera setelah itu, pekik merdeka pun berkumandang di tengah kubur Sophan yang baru saja ditutup. Mewakili pihak kerabat, Eros Djarot, menyampaikan sambutan. "Hari ini kesaksian perginya seorang sahabat yang begitu akrab dengan segala yang ada di Indonesia ini. Hari ini sebuah kesaksian dari kita semua mengantar seorang pejuang yang sampai detik akhir hayatnya tetap kobarkan semangat," tutur Eros. Di hadapan keluarga Sophan dan para kerabat serta pejabat negara yang hadir, Eros mengatakan, semangat Sophan yang tak pernah luntur nasionalismenya itu akan tetap diteruskan oleh mereka yang ditinggalkan. "Sobatku Sophan, kau akan selalu ada dalam setiap raungan mesin motor di jalanan. Semangatmu tetap kami kenang dalam setiap raung riuh rendahnya kota Jakarta. Namamu akan selalu kami kenang," kata Eros. Sophan yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 26 April 1944, itu meninggalkan dua putra, Roma dan Romi, satu menantu, dan satu cucu. Jenazah Sophan diantarkan sampai ke liang kubur oleh kedua putranya. Istri mantan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, Widyawati, tampak lemas dan tak kuasa menahan duka selama prosesi pemakaman yang berlangsung selama 40 menit itu. Dalam upacara pemakaman itu, tampak hadir Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka Jalan Garuda V/C2 N0 1, Bintaro Jaya, Jakarta Selatan, pada pukul 08.15 WIB setelah dilepas oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, M Nuh. Sophan meninggal dunia akibat luka di sekitar dada pada kecelakaan lalu lintas di KM 18-19, di perbatasan antara Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu 17 Mei 2008, pukul 09.30 WIB. Sophan yang mengendarai motor gede Harley Davidson terjatuh setelah berupaya menghindari lubang besar di jalan tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2008