Gaza (ANTARA News) - Kelompok-kelompok bersenjata Palestina pada Sabtu mengatakan mereka siap menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza, menyusul laporan-laporan bahwa pemerintah Israel telah memberikan persetujuan awal atas serangkaian penyusupan baru ke wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.Abu Obaida, juru bicara saya militer Hamas, mengesampingkan invasi darat atas Jalur Gaza tapi memperingatkan Angkatan Darat Israel akan menyerang Gaza lewat udara.Menurut dia, Brigade Ezz el-Din Alqassam siap menghadapi serangan militer Israel.Sementara itu, pemimpin intelijen Mesir Omar Suleiman memperingatkan Hamas bahwa Israel akan berusaha menyerang para pemimpinnya jika kelompok perjuangan itu tidak menyerahkan seorang serdadu Israel yang ditahan di Gaza sejak Juni 2006. Mesir menjadi penengah bagi gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza guna menghindari ofensif berskala besar dan meredakan pengepungan yang diberlakukan Israel atas Gaza sejak Hamas mengambil alih kendali kawasan itu dengan kekuatan setahun lalu. Hamas menerima tawaran Mesir itu tapi Israel telah menuntut Gilad Shalit, serdadu yang ditahan Hamas, dibebaskan berdasarkan persetujuan itu. Hamas menyatakan Shalit hendaknya diperlakukan terpisah. Sabtu pagi pasukan Israel menahan 10 warga Palestina selama razia pagi hari yang dilakukan di bagian tenggara Jalur Gaza, kata sumber-sumber Palestisna dan saksi mata. Para saksi mata mengatakan sedikitnya tujuh tank dan empat bolduser memasuki kawasan kota Rafah di bagian timur Jalur Gaza setelah tengah malam dan ditarik pada paginya. Selama aksi itu, helikopter-helikopter Israel memberikan perlindungan udara bagi bolduser-bolduser yang meratakan sejumlah ladang dan menghancurkan sedikitnya tiga peternakan ayam, kata penduduk. Serdadu-serdadu Israel memaksa masuk rumah-rumah, mencari dan menahan 10 warga, kata sumber-sumber keamanan. Bentrokan-berntokan pecah antara pejuang Palestina dan serdadu Israel. Tapi belum ada laporan korban jiwa, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008