Medan (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag),HM Maftuh Basyuni mengatakan, perguruan tinggi (PT) Islam ditantang untuk dapat menjadi pusat keunggulan studi-studi Islam, baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional.
"Sekarang ini, kita baru mulai mendorong untuk rintisan perguruan tinggi bertaraf internasional," katanya di Medan, Sabtu, ketika membuka Seminar Internasional Jaringan Pendidikan Islam Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Universitas Al-Wasliyah Medan.
Pada acara seminar tersebut juga menghadirkan pembicara Guru Besar Universitas Selanggor Malaysia dan Penanggung Jawab Pengembangan Bioteknologi Selanggor, Malaysia Prof Dr Abdullatif Ibrahim.
Selain itu, Dr Mohammad Muheden Abdul Rahman, Dosen Kanan Akademi Pengajian Islam Universiti Malaysia Nilam Puri 1601 Kota Bharu Kelantan Malaysia dan Prof Dr Muslim Nasution,MA, Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Jakarta.
Menag menambahkan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah mulai menuju ke arah World Class University.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk perguruan tinggi kelas internasional, antara lain telah memiliki 40 persen tenaga pendidik yang berkualifikasi doktor.
Selain itu, publikasi internasional sebanyak dua paper per staf per tahun, jumlah mahasiswa pascasarjana 40 persen dari total populasi mahasiswa (student body).
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain rintisan perguruan tinggi bertaraf internasional, di beberapa tempat, kita juga sudah mulai merintis penyelenggaraan Madrasah Aliyah Bertaraf Internasional yang direncanakan akan diselenggarakan di Yogyakarta, Makassar, Kalimantan Timur, Dumai, Banyu Asin Palembang dan Batam.
Menurut Menag, acara yang sedang digagas ini, pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari sejarah panjang perjuangan para cerdik-pandai kita pada masa lalu.
Karya-karya monumental mereka telah ditulis dengan "tinta emas".
"Semoga saja acara hari ini dapat menghasilkan sesuatu dan merupakan spirit kebangkitan baru intelektual di kawasan Asia Tenggara," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008