Surabaya (ANTARA) - Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI-Polri (FKPPI) mencopot keanggotaan Tri Susanti karena menyalahgunakan wewenang saat beraksi di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, pada 17 Agustus lalu.

"Karena keanggotaannya kami copot, otomatis jabatan Tri Susanti sebagai Wakil Ketua Pengurus Cabang 1330 FKPPI Surabaya juga harus ditinggalkan," ujar Ketua Pengurus Daerah XII FKPPI Jawa Timur Gatot Sudjito dalam jumpa pers di Surabaya, Kamis malam.

Baca juga: FKPPI tegaskan tidak terlibat peristiwa Kalasan

Baca juga: IKBPS: Warga Papua di Surabaya dalam keadaan baik


Tri Susanti, yang akrab disapa Susi, dalam aksi yang dilakukan bersama kelompok organisasi massa (ormas) lainnya di Asrama Mahasiswa Papua lalu disebut bertindak tanpa melalui garis komando organisasi FKPPI.

"Namun, dalam aksi itu dia mengusung nama organisasi FKPPI. Ini sudah keterlaluan, terlebih tindakannya berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Aksi yang diinformasikan dipicu oleh kabar perusakan bendera merah putih di kawasan Asrama Mahasiswa Papua Surabaya tersebut kemudian meluas menjadi kerusuhan di sejumlah tempat di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Perusakan bendera merah putih yang katanya terjadi di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya itu sendiri sampai sekarang juga tidak jelas kebenarannya," kata pria yang juga anggota DPR RI itu.

Surat keputusan pemecatan Tri Susanti ditandatangani melalui rapat pengurus FKPPI Jatim yang berlangsung di Hotel Singgasana Surabaya.

"Kebetulan besok kami menggelar rapat pimpinan daerah FKPPI Jawa Timur yang dihadiri Ketua Umum FKPPI. Sekaligus surat keputusan pemecatannya akan kami serahkan ke pimpinan pusat FKPPI," tuturnya.

Sementara itu, Sri Susanti beberapa hari lalu di Mapolda Jatim telah meminta maaf mengenai adanya salah satu oknum yang diduga meneriakkan kalimat rasis saat melakukan aksi di Jalan Kalasan.

Baca juga: Korlap aksi ormas Surabaya di asrama mahasiswa Papua, Susi minta maaf

"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," katanya.

Susi beralasan, dirinya dan ormas lain mendatangi Asrama Mahasiswa Papua hanya untuk membela bendera Merah Putih yang isunya dirusak hingga dibuang.

Baca juga: KontraS minta pengungkapan insiden Asrama Mahasisa Papua secara adil

Baca juga: GM FKPPI Jatim ajak merajut persatuan kesatuan


Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019