Kita harus tinggal di sini sebentar dan melihat bagaimana keadaan

Jackson Hole, Wyoming (ANTARA) - Menggarisbawahi perpecahan di dalam Federal Reserve tentang bagaimana menanggapi tanda-tanda perlambatan ekonomi global, dua pejabat pada Kamis (22/8/2019) mengatakan mereka melihat tidak perlu menurunkan biaya pinjaman bulan depan, sementara yang lain mengatakan dia "berpikiran terbuka".

Presiden Fed Kansas City Esther George, yang tidak setuju dengan keputusan bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga bulan lalu dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, yang mengatakan ia "dengan enggan" mendukung penurunan suku bunga, keduanya mengatakan ekonomi AS tidak perlu lebih banyak stimulus saat ini.

Pengurangan seperempat poin pada 31 Juli dalam biaya pinjaman, pemangkasan pertama The Fed dalam lebih dari satu dekade, membawa suku bunga pinjaman overnight ke kisaran target 2,00 persen hingga 2,25 persen. Investor secara luas mengharapkan penurunan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya, pada 17-18 September, dan setidaknya satu lagi pada akhir tahun.

“Saya akan senang mempertahankan suku bunga di sini, absen melihat ada beberapa kelemahan atau penguatan, semacam risiko terbalik yang akan menyebabkan saya berpikir suku bunga harus berada di tempat lain,” kata George dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, dikutip dari Reuters.

Harker, sementara itu, mengatakan kepada CNBC dalam wawancara terpisah, "Kita harus tinggal di sini sebentar dan melihat bagaimana keadaan."

Berbicara di kemudian hari kepada CNBC, Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan mengatakan dunia usaha yang ia ajak bicara telah menjadi jauh lebih berhati-hati mengingat semua kejutan pada kebijakan perdagangan, meskipun pengeluaran konsumen telah kuat.

"Saya ingin meluangkan waktu antara sekarang dan September untuk menilai bagaimana ekonomi bertindak dan saya ingin menghindari harus mengambil tindakan lebih lanjut," kata Kaplan, yang mendukung penurunan suku bunga Juli. "Jika saya melihat kelemahan berlanjut, saya setidaknya akan berpikiran terbuka tentang membuat beberapa penyesuaian."

Baik Harker maupun Kaplan adalah anggota voting komite penetapan kebijakan The Fed tahun ini, tetapi keduanya berpartisipasi dalam diskusi kebijakan.

Para pejabat membuat pernyataan mereka di sela-sela konferensi bank sentral tahunan Fed di Jackson Hole, Wyoming, di tengah kekhawatiran luas bahwa ekspansi ekonomi AS terpanjang mungkin berakhir karena perang perdagangan AS-China, perlambatan manufaktur global, dan kemungkinan The Fed telah menetapkan suku bunga terlalu tinggi.

Imbal hasil surat utang pemerintah 2-tahun naik lagi di atas obligasi pemerintah 10-tahun pada Kamis (22/8/2019), "inversi kurva imbal hasil" yang dilihat oleh beberapa investor sebagai tanda resesi sedang berlangsung dan bahwa Fed terlalu lama merespons.

Data ekonomi mengirim sinyal kontradiktif. Industri manufaktur AS mencatat bulan pertama kontraksi mereka dalam hampir satu dekade pada Agustus, Indeks Pembelian Manajer (PMI) IHS Markit menunjukkan pada Kamis (22/8/2019).

Namun, pasar tenaga kerja AS, indikator utama dalam ekonomi yang dipimpin oleh konsumsi, tampaknya sehat. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 12.000 menjadi 209.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 17 Agustus, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan terpisah. Penurunan itu lebih tajam dari yang diperkirakan.

Dalam wawancara mereka pada Kamis (22/8/2019), George dan Harker sama-sama menggambarkan kurva imbal hasil sebagai sinyal yang mereka pantau, tetapi tidak satu pun yang secara jelas menunjukkan resesi sekarang.

"Itu salah satu sinyal di antara beberapa," kata Harker.

Kaplan mengatakan fakta bahwa imbal hasil atas surat utang pemerintah AS, termasuk obligasi 10-tahun, sekarang lebih rendah daripada suku bunga acuan The Fed menunjukkan bahwa kebijakan moneter "sedikit lebih ketat" daripada yang ia pikirkan tiga bulan lalu.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka datar di tengah kehati-hatian jelang pidato Powell
Baca juga: Emas berjangka turun di tengah ketidakpastian pemotongan suku bunga
Baca juga: Risalah: Pejabat Fed terpecah atas penurunan suku bunga pada Juli

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019