Basel, Swiss (ANTARA) - Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal melangkah ke babak berikutnya pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019, setelah kalah pada babak 16 besar.
Pasangan unggulan keenam itu kalah oleh ganda campuran Belanda Robin Tabeling/Selena Piek dalam pertandingan tiga gim 13-21, 23-21, 8-21 di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Kamis.
Ini merupakan kekalahan kedua Praveen/Melati dari pasangan Belanda itu, setelah sebelumnya mereka juga kalah di Jerman Open 2019.
Meski mengawali pertandingan dengan unggul lebih dulu, pasangan Indonesia itu dengan mudah terkejar dan bahkan tidak mampu mengimbangi lawannya yang berhasil merebut gim pertama melalui serangan-serangan mereka.
Pada gim kedua Praveen/Melati mampu memperbaiki penampilannya dan dan berhasil merebut gim kedua, namun mereka tidak mampu mempertahankan momentum tersebut pada gim penentuan.
Melati mengakui bahwa pada gim pertama mereka belum menemukan pola permainan yang cocok untuk menghadapi ganda Belanda yang mempunyai pertahanan bagus itu.
"Kalau tadi sih aku, gim pertama mainnya belum dapat-dapat gitu, gim kedua kita sudah dapat cara mainnya gimana, tapi gim ketiga kita kalah start dari 0-0 hingga 11-3 itu kejauhan banget, dari situ pas pindah tempat sudah tidak bisa keluar dari tekanan," paparnya.
"Dari situ balik lagi kayak gim pertama, nggak nemu lagi mainnya," tambah Melati.
Dengan hasil tersebut, Melati mengaku kecewa dengan kekalahan karena sebenarnya mereka punya peluang untuk menang.
"Kecewa, karena kansnya lumayan, tapi memang pasangan Belanda ini lebih siap dan mainnya rapat banget, solid banget, intinya mereka memang lebih siap," katanya.
Kekalahan Praveen/Melati membuat ganda campuran Indonesia tidak mempunyai wakil di perempat final Kejuaraan Dunia setelah pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga tersingir pada babak 16 besar.
Baca juga: Langkah Anthony Ginting terhenti pada 16 besar
Baca juga: Greysia/Apriyani melaju, Della/Rizki tersingkir
Baca juga: Hafiz/Gloria gagal mengulangi kemenangan di Jepang
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019