Manokwari (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, memuji rakyat Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, yang cepat sadar untuk menyudahi demonstrasi yang merusak berbagai fasilitas dan infrastruktur baik publik maupun privat.

Pujian itu disampaikan Wiranto dalam dialog dengan tokoh masyarakat di sebuah hotel di Manokwari, Kamis petang. Wiranto tiba bersama Panglima TNI Hady Cahyanto dan Kapolri, Tito Karnavian, setelah sebelumnya menyinggahi Sorong.

“Pemerintah berterima kasih, masyarakat yang emosi itu (demonstrasi pada Senin, 19/8) berlangsung cepat (selesai). Ada kesadaran, merugikan kita sebagai bangsa,” katanya.

Dia mengatakan, berbagai fasilitas dan infrastruktur publik dan privat yang dirusak, dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan. Membangun berbagai fasilitas itu, membutuhkan waktu dan proses yang lama, tapi untuk merusak, hanya diperlukan waktu satu jam.

Karena itu, demonstrasi anarkis yang berlangsung sehari, menurutnya, karena muncul kesadaran dari masyarakat bahwa untuk membangun kembali, diperlukan waktu yang lama. Dia memberikan apresiasi atas kesadaran itu.

Pensiunan Jenderal TNI berpangkat bintang empat itu lebih lanjut mengatakan, pembangunan bangsa memerlukan stabilitas politik, keamanan dan sosial, selain persaudaraan sebagai variabel yang sangat penting.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang kaya, masyarakatnya rukun, damai. Kekayaan alam yang melimpah dengan masyarakat yang rukun dan damai memberikan sumbangan besar bagi tercapainya cita-cita bangsa dan ramalan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju empat besar pada tahun 2045 dan tiga besar negara maju pada 2050.

Dia juga mengungkapkan, bahwa aparat Polri dan TNI yang melakukan pengamanan pada saat demonstrasi di Manokwari, juga sudah dibekali dengan kemampuan tanpa harus menggunakan senapan dan peluru. “Rakyat bukan musuh,” kata Wiranto .

Terhadap para pelanggar hukum, kata dia, pasti ada sanksi dan ini masuk dalam pesan yang disampaikan Presiden Jokowi sebelum ia bersama rombongan berangkat ke Papua Barat.

Pewarta: Toyiban
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019