Surabaya (ANTARA News) - Perusahaan pelayaran di Tanjung Perak Surabaya, Jatim, akan menaikkan tarif antara 15 hingga 20 persen sebagai penyesuaian apabila pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 30 persen.
"Kita akan menyesuaikan. Besarannya kemungkinan berkisar 15-20 persen," kata Ketua Asosiasi Pelayaran Niaga Nasional (Indonesia Shipowner Association/INSA) Tanjung Perak Surabaya, Prabowo Budhy Santoso, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, kenaikan harga minyak dunia yang menembus 120-an dolar AS per barel cukup berdampak terhadap aktivitas usaha pelayaran. Apalagi, BBM merupakan komponen biaya operasional yang dominan, berkisar 25-30 persen.
Karena itu, jika pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM maka kalangan pelayaran juga akan menyesuaikan tarif.
"Sedangkan besarannya antara 15-20 persen, tergantung dari masing-masing pelayaran, karena di sini juga ada unsur persaingan," katanya disela menemui rombongan INSA Sumatera Utara saat studi banding ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Sejumlah pengusaha pelayaran, Adpel Belawan dan jajaran PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Belawan, melakukan studi banding ke Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka diterima General Manager PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak Ahmad Baroto, Deputi G, I Putu Ariawan dan sejumlah jajarannya.
Dalam kesempatan itu, mereka menanyakan berbagai layanan yang ditawarkan PT (Persero) pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak kepada para pengguna jasa. Setelah sejenak berdialog rombongan diantar mengunjungi tempa-tempat layanan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008