Hongkong, (ANTARA News) - Tergerak ingin cepat kaya dengan jalan pintas, dua penjarah makam coba mencuri dan menyimpan untuk tujuan tebusan jenazah istri salah satu orang terkaya di dunia dari makam di Hong Kong.
Dua bersaudara Liu Hui-huang (36 tahun) dan Liu Hui-zhi (42 tahun) itu dijatuhi hukuman penjara pada Jumat. Mereka berencana mencuri sisa jenazah istri hartawan Li Ka-shing, satu dari sejumlah orang terkaya di dunia, yang jumlah kekayaannya ditaksir hingga 19 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 171 triliun rupiah), demikian diwartakan DPA.
Bersama dengan dua orang kaki tangannya, mereka mencoba menerobos masuk makam Li Chong Yuet-ming pada Januari 2006, setelah mendobrak masuk pemakaman dengan pisau dan bor listrik sesudah mengikat dua penjaga.
Mereka menerobos masuk makam istri hartawan itu, yang meninggal pada 1990 dalam usia 55 tahun, namun melarikan diri dari pemakaman umum Budha itu sebelum mengambil apa pun.
Li Ka-shing mempersingkat lawatan luar negerinya untuk berziarah ke makam istrinya segera setelah peristiwa itu dan mengatakan bahwa yang mencoba melakukan tindakan biadab itu seharusnya "tidak akan lagi merasakan kedamaian seumur hidupnya".
Dua bersaudara itu, berasal dari Cina daratan, mengakui berkomplot melakukan perampokan, pemerasan, perusakan dan penerobosan.
Pada Jumat, pengadilan menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada pelaku lebih muda dan empat tahun delapan bulan untuk yang lebih tua.
Mereka mengaku disewa seorang tanpa nama, yang ingin menyimpan jenazah Li Chong Yuet-ming untuk pemerasan dan meminta tebusan uang dari hartawan itu sebagai balasannya.
Anak laki-laki Li Ka-shing, Victor, diculik dengan tebusan ratusan juta dolar Amerika Serikat (retusan miliar rupiah) pada 1996 oleh Cheung Tze-keung, penjahat China, yang kemudian ditangkap dan dihukum.
Sejak percobaan perampokan makam itu, keamanan ditingkatkan di pemakaman Budha tersebut dan kamera pengintai ditempatkan di sekeliling makam keluarga Li. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008