Yogyakarta, (ANTARA News) - Perum Bulog optimistis dapat memenuhi target penyediaan stok beras pemerintah sebesar tiga juta ton pada akhir 2008 dapat tercapai, sementara hingga medio Mei 2008 telah terserap sekitar 1,315 juta ton beras. "Target tiga juta ton bakal tercapai dengan catatan hasil panen gadu baik, dan cuaca mendukung," kata Dirut Bulog, Mustafa Abubakar, usai seminar nasional bertajuk "Kajian Solusi Masalah Pembangunan Pertanian Menghadapi Era Globalisasi," di Kampus UGM, Bulak Sumur, Yogyakarta, Jumat. Ia menjelaskan, khusus bulan Mei 2008 telah terserap 1,315 juta ton dari kontrak 1,450 juta ton atau target yang ditetapkan sebesar 1,6 juta ton. "Hingga periode Mei stok beras pemerintah mencukupi hingga lima bulan ke depan," kata Mustafa. Dalam pelaksanaanya, Bulog menyerap gabah petani dengan dua cara yaitu melalui program "public service obligation" (PSO) dengan dasar Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan non PSO melalui program Operasi Stabilisasi Harga Beras (OSHB) di luar HPP. Pembelian beras petani melalui program HPP Rp2.200 per kilogram gabah kering panen (GKP), Rp2.873 per kilogram gabah kering giling (GKG), dan beras Rp 4.300 per kilogram. Sedangkan melalui program OSHB harga beras jenis broken 10 persen dibeli pada harga Rp4.600 per kilogram, dan jenis broken 15 persen Rp4.450 per kilogram. "Saat ini Bulog telah menyalurkan dana sebesar Rp500 miliar ke sejumlah divisi regional (Divre) Bulog di Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Hingga akhir tahun setidaknya akan dibutuhkan dana sekitar Rp2 triliun," kata Mustafa. Menurutnya, dalam operasionalnya Bulog menetapkan pola pendekatan "one day services", yaitu pembayaran langsung di tempat, penyediaan karung gratis, termasuk menjalin kemitraan yang lebih baik dengan petani. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008