Palu (ANTARA) - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) secara resmi mengakhiri seluruh kegiatan sosialnya untuk membantu pemulihan korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sigi, dan Donggala, setelah 10 bulan ikut mendampingi para korban bencana.
Penutupan seluruh kegiatan tersebut dikemas dalam pertemuan bertajuk 'mosabi', yang artinya pamit sementara, berlangsung di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis, dihadiri Gubernur Longki Djanggola.
Di akhir kegiatan itu, Iluni sekaligus menyerahkan donasi program mitigasi bencana sebesar Rp100 juta yang diterima Ketua Harian Iluni UI Sulteng dr. Abdullah.
Iluni juga memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah berkolaborasi selama program Iluni UI Peduli selama hampir 10 bulan di Sulteng.
Koordinator Iluni UI Peduli Pasigala Endang Mariani mengatakan selama menjalankan bakti kemanusiaan di Palu, Sigi dan Donggala, Iluni UI Peduli memulai kegiatannya sejak awal gempa menerjang daerah itu 10 bulan lalu.
Dalam kurun waktu itu, kata dia, Iluni nonstop memfasilitasi dukungan-dukungan ke penyintas mulai pendirian shelter, dapur umum, MCK, sekolah darurat, penanganan medis, pendampingan psikologis, dan kegiatan pemberdayaan yang melibatkan gerakan UI mengajar.
“Donasi Rp19 miliar yang terkumpul kami kembalikan ke masyarakat Sulawesi Tengah dengan berbagai program,” kata Endang Mariani.
Dia mengatakan program Iluni UI Peduli Pasigala berakhir bersamaan dengan selesainya kepengurusan Iluni UI periode 2016-2019, tanggal 24 Agustus.
Namun Ia berharap masyarakat tidak lantas bersedih karena program serupa diyakini akan ada lagi setelah pengurus baru Iluni UI terpilih.
“Iluni UI datang dengan kemanisan hati dan cinta untuk Sulawesi Tengah,” katanya.
Gubernur Longki Djanggola mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas bantuan Iluni UI kepada penyintas Pasigala hampir 11 bulan lamanya dengan sukarela, welas asih dan tanpa pamrih.
“Percayalah Masyarakat Indonesia akan semakin kenal dengan UI karena tidak semua universitas bisa seperti ini,” kata Longki.
Dia mengatakan meski di suatu daerah terimbas bencana tidak ada alumni UI di daerah itu, bukan berarti Iluni UI tidak turun membantu.
Ia juga berharap program Iluni UI tetap berlanjut di Sulteng.
“Karena apa yang didarmabaktikan UI di sini akan berkesan bagi Masyarakat Sulawesi Tengah,” katanya.
Baca juga: Iluni UI serahkan Rp19 miliar untuk huntara korban gempa
Baca juga: Iluni UI bangun sekolah tanggap bencana di Lombok
Baca juga: Tiga caketum Iluni UI adu gagasan melalui ajang debat
Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019