Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengelolaan Perencanaan Pendidikan yang di antaranya mengatur mengenai pembangunan perguruan tinggi multi kampus.Peraturan itu, kata Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas Fasli Djalal, untuk mendorong pemerintah daerah membangun perguruan tinggi yang berkualitas dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang sudah ada."RPP itu akan mendorong pemerintah daerah menggandeng perguruan tinggi membangun perguruan tinggi yang setara di daerah baik kualitas pendidikan maupun fisik bangunan," katanya usai berdialog dengan Forum Rektor Indonesia di Pontianak, Jumat. Ia mengatakan, program itu dimaksudkan untuk menghindari berdirinya perguruan tinggi "kecil" yang tidak memiliki cukup dana dan kualitas pendidikan yang rendah. Menurut dia, saat ini di beberapa daerah yang jumlah penduduknya padat belum diimbangi dengan perguruan tinggi yang berkualitas. Namun, lanjutnya, hal itu tidak dapat dihindari karena untuk melanjutkan ke perguruan tinggi lain calon mahasiswa terkendala jarak dan biaya. Syarat utama dari pendirian multi kampus itu yakni perguruan tinggi dimaksud memiliki akreditasi "A" serta mutu pembelajaran tidak kalah dengan kampus induk. "Seperti di Amerika Serikat dan negara maju lain, konsep serupa sudah diterapkan," katanya. Setelah RPP diterbitkan, akan diikuti dengan tata cara yang diatur dalam Keputusan Presiden. Misalnya mengenai jangka waktu kualifikasi diberikan serta kemudahan-kemudahan yang dapat diperoleh, jaminan mutu pendidikan serta investasi minimal. Ia menjamin multi kampus tidak akan "mengganggu" perguruan tinggi swasta yang sudah berdiri. Sementara untuk perguruan tinggi yang sudah ternama, tidak akan sembarangan membuka program multi kampus. "Rugi kalau mereka membuka program itu," kata Fasli Djalal. Pemerintah juga tidak akan membiarkan perguruan tinggi ternama "mematikan" perguruan tinggi yang sudah ada sebelumnya. Ia berharap, program multi kampus itu akan mendorong tumbuhnya perguruan tinggi berkualitas di daerah.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008