Lebak (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten, berharap masyarakat Papua menghindari kekerasan dan mewujudkan kedamaian di wilayah tersebut.
"Kami berharap warga Papua membangun rekonsiliasi dengan kedamaian tanpa terjadi kekerasan," kata Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Pupu Mahpudin di Lebak, Kamis.
Baca juga: Gubernur Jatim kirim "Salam Papeda" untuk masyarakat Papua
Menurut dia, masyarakat Papua adalah saudara karena juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga mewujudkan kedamaian, ketenangan, dan kenyamanan untuk kesejahteraan rakyat di daerah itu sangat penting.
MUI Lebak merasa prihatin dan menyesalkan selama beberapa hari terakhir terjadi gelombang aksi massa yang berujung menimbulkan kerusakan sarana umum.
Baca juga: Menjaga Papua damai dalam rajutan kebhinekaan
Aksi massa itu terjadi di sejumlah daerah di Papua, termasuk di Kota Manokwari.
Bahkan, aksi unjuk rasa itu mengakibatkan warga dan petugas mengalami luka-luka.
Oleh karena itu, MUI Lebak menyampaikan kepada masyarakat Papua agar menjaga keamanan dan ketertiban.
Selain itu, masyarakat Papua diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Peristiwa yang menimpa mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang sudah selesai dengan baik, bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah meminta maaf kepada masyarakat Papua.
Apalagi, masyarakat Papua itu sejak dulu hingga kini penuh kedamaian. Di Kabupaten Lebak juga terdapat warga Papua yang belajar di SMAN 1 Rangkasbitung.
"Kami sangat mencintai warga Papua dan semoga kedamaian dapat terwujud di daerah itu," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019