Saya sudah meminta sekretaris daerah (sekda) mengirim tim ahli di bidang pengairan dan mumpuni soal fenomena ini. Kami berharap sumber mata air di Widoro Lor keluar secara permanen, bukan sesaat

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengirim tim ahli untuk mengkaji munculnya sumber mata air di Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, untuk memastikan kapasitas dan debit mata air yang muncul sejak Senin (19/8).

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Kamis, mengharapkan sumber mata air sumber mata air di Widoro Lor merupakan sumber permanen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sektor pertanian dan kebutuhan air bersih masyarakat.

"Saya sudah meminta sekretaris daerah (sekda) mengirim tim ahli di bidang pengairan dan mumpuni soal fenomena ini. Kami berharap sumber mata air di Widoro Lor keluar secara permanen, bukan sesaat," katanya.

Menurut dia, fenomena ini bika tidak segera diteliti kemudian airnya hilang, akan sulit juga nanti mengeluarkannya lagi.

"Untuk itu, kami secepatnya akan melakukan penelitian ini juga supaya lebih memudahkan tim ahli," katanya.

Wabup sangat bersyukur dengan adanya sumber mata air yang digali warga itu. Berdasarkan informasi, sumur belum selesai pengerjaan pengeboran, tapi sudah air cukup deras mengucur ke permukaan tanah.

"Kami berharap sumber mata air ini dapat diangkat dan debit airnya tinggi, supaya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih masyarakat dan mengairi lahan pertanian warga," kata Immawan Wahyudi.

Sebelumnya, munculnya sumber mata air di Widoro Lor ini berawal saat Suyadi (62) memanggil tukang sumur bor untuk mengebor lahan pertaniannya pada Senin (19/8) pagi.

Tukang bor sumur mencari daerah yang memiliki sumber air, di mana saat itu ditentukan sumur bor berada di sebelah selatan lahan pertaniannya.

Sekitar 10.00 WIB, pengeboran dilakukan hingga 16.00 WIB hingga kedalaman 60 meter. Saat mereka beristirahat dari lubang bekas galian ini muncul air dengan deras dan langsung kaget.

Atas kemunculan air itu dirinya kemudian berinisiatif menggunakan pipa untuk mengalirkan air.

"Tiba-tiba air naik ke permukaan dengan deras, lalu dipasang sebuah pipa berukuran kurang lebih 4 inch," demikian Suyadi.

Baca juga: BPBD Gunung Kidul habiskan Rp300 juta untuk distribusi air bersih

Baca juga: ACT DIY gencarkan distribusi air bersih di Gunung Kidul

Baca juga: Peternak Gunung Kidul mulai jual hewan ternak untuk beli air

Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019