Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Palembang, Kamis, mengatakan, dapur umum ini disediakan untuk membantu kebutuhan makan dan minum personel pemadaman yang berjumlah 400 orang, selain itu juga untuk membantu kebutuhan masyarakat sekitar.
"Perhatikan kebutuhan makan dan minumnya, termasuk kesehatan tim di lapangan tetap terjaga," kata Dodi.
Tim Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri atas personel TNI/Polri, Manggala agni dan Organisasi Perangkat Daerah ditugaskan di lokasi kebakaran lahan sejak Rabu (14/8).
Mereka berjibaku memadamkan api yang berlokasi di Dusun 5 dan Dusun 9, Desa Muara Medak.
“Keberadaan dapur umum diharapkan dapat memaksimalkan upaya pemadaman api di lapangan. Kami di lokasi terus berjuang, dan memohon doa masyarakat agar api segera padam,” kata Dodi.
Baca juga: Bupati Musi Banyuasin pantau karhutla di Desa Muara Medak
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan setidaknya lebih dari 700 hektare lahan sudah terbakar di kawasan Desa Muara Medak, perbatasan Jambi, setelah sepekan tak kunjung padam.
Lokasi terbakar ini merupakan konsesi miliki perusahaan PT HBL yang bermitra dengan masyarakat. “Lahan yang terbakar ini memang belum digunakan, saya sudah cek langsung ke sana. Memang ada gambut, tapi tidak seluruhnya gambut,” kata Herman Deru.
Kebakaran lahan ini sudah menyebabkan kabut asap di kawasan tersebut hingga menyeberang ke Provinsi Jambi.
Sebanyak 400 personel sudah dikerahkan untuk mengatasi bencana tersebut, beserta empat unit helikopter pembom air (waterbombing) BPBD dan dua unit helikopter waterbombing milik Grup Sinar Mas.
Menurut Gubernur, dirinya akan berkoordinasi dengan banyak pihak untuk mengatasi kebakaran ini karena sudah lebih dari satu pekan. “Bisa jadi saya minta dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca,” kata dia.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Lahan terbakar di Musi Banyuasin sudah 700 hektare
Baca juga: Akibat asap, Pemkab Musi Banyuasin minta maaf kepada warga Jambi
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019