Jakarta (ANTARA News) - TNI akan mengkaji lebih dulu tawaran kapal selam dari Korea Selatan (Korsel) agar sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia. "Ya akan kita kaji dulu, kalau cocok dan anggarannya ada kita akan ajukan ke Departemen Pertahanan (Dephan)," katanya, usai menghadiri rapat koordinator terbatas bidang politik, hukum dan keamanan di Jakarta, Kamis. Republik Korsel termasuk negara industri terkemuka di Asia. Khususnya di bidang industri pertahanan dan peralatan militer, dimana negara ini memegang lisensi dari beberapa negara Eropa. Negara ini juga mampu membangun berbagai jenis kapal perang termasuk teknologi kapal selam type 209 lisensi dari Jerman yang ditawarkan ke Indonesia. Beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL dipasok dari Industri Perkapalan Korea, dimana tiga tahun terakhir, TNI AL telah dipasok dari industri perkapalan Korsel untuk pembuatan kapal rumah sakit, LPD serta overhaul kapal selam. Kapal selam tipe 209 memiliki bobot 1.285 ton apung dan 1.390 ton tenggelam, serta berdimensi 195,2 x 20,3 x 17,9 meter. Kapal dengan mesin Diesel Electric 4 MTU, 4 Generator serta 4 buah baterai 120 cell, memiliki kecepatan 11 knot saat berada di permukaan dan 21,5 knot di dalam air. Kapal selam ini diawaki 34 orang termasuk enam orang perwira.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008