Alhamdulillah sampai saat sekarang ini cucu aku pun masih bisa menikmati lagu-lagu yang dulu Addie buat ..."
Jakarta (ANTARA) - Musisi sekaligus produser musik Addie MS menilai penyanyi Vina Panduwinata alias Mama Ina sebagai sosok yang selalu berpikiran positif (positive thinking).
"Mama Ina ini orangnya positive thinking. Kalau lihat apa-apa itu yang baik-baik," kata konduktor orkestra Addie MS kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Addie mengaku mendapatkan kesamaan rasa ibarat hal kimiawi (chemistry) saat berkolaborasi dengan Vina sehingga dapat bekerja sama secara baik dan menyenangkan dalam dunia musik.
Adapun Vina Panduwinata mengatakan berpikiran positif membuat hidup menjadi sehat mulai dari pikiran, bahkan fisik, dan pikiran negartif (negative thinking) jangan diutamakan.
"Kalau negative thinking itu jadikanlah sesuatu untuk menjaga diri saja, itu jadi satu kewaspadaan kita, tapi jangan jadi hal utama," ujarnya.
Vina menuturkan Addie MS merupakan sosok yang luar biasa dalam berkarya dan berkolaborasi.
Baca juga: Addie MS merasa "menyatu" dengan Vina Panduwinata di musik orkestra
"Addie ini salah satu aku bilang 'orang gila', kenapa begitu? Karena di tahun '80-an Addie itu sudah maju 20 tahun ke depan dalam bermusik," ujarnya.
Ia menimpali, "Artinya gila di sini adalah orang yang luar biasa, ini adalah gift (hadiah) yang Mama Ina dapatkan dari Tuhan bisa ketemu sama Addie," ujarnya.
Vina mengatakan aransemen musik yang dibuat Addie pada tahun 1980-an masih bisa dinikmati dan diterima anak-anak zaman sekarang.
"Memang kalau menurut aku itu sudah satu gift yang Tuhan berikan pada kita bahwa kita bisa dipertemukan dan benar-benar menjadi satu jodoh dan kita berdua bisa memberikan sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang. Alhamdulillah sampai saat sekarang ini cucu aku pun masih bisa menikmati lagu-lagu yang dulu Addie buat untuk aku," ujarnya.
Baca juga: YAPI telah membantu biaya pendidikan hampir 500 mahasiswa kurang mampu
Baca juga: YAPI dan Addie MS adakan konser amal galang dana pendidikan mahasiswa
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019