Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan masyarakat dapat memiliki komputer murah agar dapat digunakan untuk memajukan pendidikan di Indonesia.Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis, setelah mendampingi Presiden bertemu dengan Direktur perusahaan prosesor komputer Intel Corporation Craig R Barret."Presiden memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama perusahaan Intel dengan pemerintah Indonesia dan mengharapkan agar kerja sama tersebut dapat dilanjutkan sehingga dapat membuat komputer yang murah bagi rakyat," kata Dino.Sebelumnya, bertempat di Departemen Pendidikan Nasional, Mendiknas Bambang Sudibyo dengan Craig R Barret menandatangani kerja sama dalam kerangka Intel World Ahead tersebut akan meliputi perkenalan pembelajaran melalui internet, peningkatan akses kepemilikan komputer dengan harga terjangkau dan memperluas akses internet broad band. "Keberadaan komputer murah itu nantinya bisa digabungkan dengan perangkat lunak yang murah," kata Dino mengutip Presiden. Sementara itu Barret mengatakan dalam pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono, pihaknya menjelaskan rencana peluncuran micro prosesor pada Juni mendatang di Indonesia yang bisa menjadi dasar bagi komputer murah di Indonesia yang khusus dialokasikan bagi sektor pendidikan. "Tentunya kami akan terus melanjutkan kerja sama yang sudah dijalin dengan pemerintah Indonesia," katanya. Dalam kesempatan yang sama Mendiknas mengatakan dengan tersedianya komputer murah maka diharapkan pemerintah dapat secara bertahap memenuhi kebutuhan peralatan itu bagi setiap sekolah di Indonesia sehingga mendorong peningkatan pendidikan nasional. "Dalam jangka panjang kita harapkan semua sekolah akan memiliki laboratorium komputer," paparnya. Kerja sama yang dijalin antara perusahaan tersebut dengan Departemen Pendidikan Nasional adalah program pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di antaranya program percobaan untuk 1:1 e-leraning, program Intel Teach dan program Intel Skool. Program 1:1 e-learning ditargetkan untuk meningkatkan proses belajar dengan menggabungkan teknologi ke ruang kelas dengan implementasi penyediaan 100 unit Classmate PC Intel untuk proyek percontohan di sekolah-sekolah yang telah terpilih. Sebagai bagian dari program pendidikan TIK di Indonesia, akan didonasikan 4.000 unit komputer dalam kurun empat tahun dimana 725 unit telah didonasikan ke-33 sekolah pada 2007. Perusahaan itu juga menargetkan melatih 10.000 guru di Indonesia pada 2008 melalui program Intel Teach, pada 2007 sudah dilatih 2.000 guru. Presiden Yudhoyono saat menerima Craig R Barret didampingi oleh Mensesneg Hatta Radjasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkominfo M.B Nuh dan Kepala BKPM M. Luthfi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008