Menurut Dharma di Banjarmasin, Rabu, tahun ini kendati kemarau panjang dan panas menyengat terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, namun kasus kebakaran lahan bisa dikendalikan dengan baik oleh tim Karhutla.
"Alhamdulilah, hingga saat kasus kebakaran lahan di sekitar RSJ Sambang Lihum jauh berkurang bila dibandingkan kondisi tahun-tahun sebelumnya termasuk dari serangan kera yang mencari tempat perlindungan," katanya.
Sehingga, tambah dia, proses pengobatan terhadap 440 pasien yang terdiri dari 110 orang pasien kecanduan narkoba dan sisanya pasien gangguan jiwa berjalan cukup lancar, tanpa ada gangguan berarti.
Baca juga: Kera hitam berkeliaran di jalur mudik "Kebun Kopi"
Kondisi tersebut berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, di mana kebakaran lahan mengepung RSJ Sambang Lihum. Akibatnya, pasien yang sebelumnya sudah sembuh kembali mengalami stres berat, karena takut kebakaran. Kondisi tersebut diperparah dengan serangan kera yang mencari perlindungan karena habitatnya terbakar.
Pada tahun-tahun sebelumnya, selain gangguan kera, ujarnya pasien juga mengalami serangan ISPA juga meningkat tajam, sehingga program pengobatan menjadi lebih sulit.
Beberapa tahun lalu, akibat kebakaran lahan, puluhan kera mencari perlindungan di rumah sakit ini. Mereka tinggal di plafon rumah sakit, dan sangat mengganggu operasional pengobatan.
Kini, kondisi tersebut tidak ada lagi, diduga karena rumah para kera tersebut aman dari serangan kebakaran lahan dan kabut asap.
Selain aman dari serangan kera, para pasien juga terhindar dari serangan ISPA sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, tambah dia, pihaknya tetap waspada dengan memberikan tambahan vitamin c dan protein kepada seluruh pasien, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, juga sosialisasi terhadap seluruh pegawai rumah sakit, saat ada kabut asap atau kebakaran lahan, untuk menutup pintu dan jendela, sehingga kabut asap tidak masuk dalam rumah sakit, serta hal-hal lainnya.
RSJ Sambang Lihum berlokasi di Jl Gubernur Syarkawi Km 3,9 Gambut, Kabupaten Banjar, berada di tengah-tengah lahan gambut. Karena kiri kanannya masih di kelilingi lahan gambut, sehingga sangat rentan terjadi kebakaran lahan di sekitar lokasi tersebut.
Baca juga: Warga diajak manfaatkan "Bekantan" laporkan karhutla
Baca juga: Polisi catat lima hektar lahan gambut milik pemerintah terbakar
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019