"Salah satu yang utama, yakni melindungi kekayaan ekosistem alam," katanya saat Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2019 di Kawasan Taman Nasional Sebangau Palangka Raya, Rabu.
Adanya kawasan konservasi, juga untuk melindungi ragam spesies flora dan fauna yang langka atau pun hampir punah, hingga menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga.
Untuk itu Fahrizal mengingatkan kepada semua pihak, tentang pentingnya kesadaran untuk turut berpartisipasi menjaga kelestarian kawasan konservasi. Termasuk mengajak generasi muda agar mau terlibat.
Baca juga: WWF identifikasi 29 orangutan Taman Nasional Sebangau
"Apalagi tema HKAN tahun ini adalah spirit konservasi alam milenial, jadi sudah seharusnya kita bisa mendorong generasi muda untuk berpartisipasi menjaga kelestarian alam," jelasnya.
Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, manfaat nyata lainnya yang didapat masyarakat selama ini, yakni terpenuhinya kebutuhan sehari-hari mereka. Baik kebutuhan berupa pangan dan lainnya.
Kemudian juga memberikan keuntungan secara materi, sebab kawasan konservasi umumnya dijadikan sebagai tempat penelitian hingga rekreasi berupa ekowisata. Sehingga masyarakat pun bisa mengambil keuntungan dengan menjual jasa.
Ia pun berpesan, sebagai salah satu destinasi wisata di Kalteng, hendaknya masyarakat mau meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Sebab jika tempat wisatanya kotor, tentu akan berpengaruh negatif terhadap minat wisatawan untuk datang berkunjung.
Di Kalteng sendiri, terdapat beberapa kawasan konservasi, seperti Taman Nasional Sebangau, Tanjung Puting dan lainnya. Kawasan-kawasan itu, berkontribusi cukup banyak terhadap keberlangsungan kehidupan di Kalteng selama ini.
"Mengingat pentingnya kawasan konservasi, saya berharap agar kesadaran untuk menjaganya dapat terus ditingkatkan. Jadilah agen penggerak konservasi alam di masyarakat," ungkap Fahrizal.
Baca juga: Taman Nasional Sebangau Kembangkan Pariwisata Alam
Baca juga: Mitigasi Taman Nasional Sebangau Dinilai Sukses
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019