LONDON, (ANTARA News) - "Karena kita mampu maka kita bisa," demikian ungkapan sarat optimisme yang ditiupkan oleh asisten manajer Chelsea Henk ten Cate menghadapi seterunya Manchester United dalam final Liga Champions pekan depan di Moskow. Cate tidak ingin terus bermimpi untuk meraih gelar tanpa kerja keras, karena lawan yang dihadapi bukan sembarangan. Ia hanya ingin belajar dari sejarah atau berguru dari pengalaman masa lampau ketika timnya berlaga di sejumlah pertandingan berskala akbar, salah satunya Liga Champions. Cate memang ingin bersikap realistis, karena tim asuhannya mengalami kegagalan meraih gelar Liga Utama Inggris (Premier League). Gagal atau sukses seakan jadi dua sisi dari laga kehidupan seperti kalah atau menang dalam pertandingan sepakbola, demikian diwartakan Reuters. Kini stadion Luzhniki Moskow menunggu wujud dari optimisme dari asisten manajer Chelsea itu. "Kedua tim sama-sama memiliki kualitas dan kekuatan yang seimbang. Yang membedakan sekarang, bagaimana masing-masing tampil," katanya kepada wartawan di lapangan latihan Chelsea. Cate yang kini berusia 53 tahun mengatakan, "Laga final selalu menarik serentak menantang. Kami memiliki sekitar 11 pemain yang pernah turun bertanding bahkan meraih kemenangan di Liga Champions. Kami mengandalkan faktor pengalaman bertanding." "Kami juga punya dua atau tiga pemain yang pernah tampil di final. Dengan begitu, mereka tahu betul makna dari laga final. Meski segala kemungkinan dapat saja terjadi." Sejumlah pemain Chelsea yang pernah berkubang di final Liga Champions antara lain Nicolas Anelka, Claude Makelele, Paulo Ferreira, Ricardo Carvalho, Andrei Shevchenko dan Juliano Belletti. Pada 2006, mereka membawa Barcelona ke tangga sukses meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Arsenal. Waktu itu Ten Cate menyandang tanggungjawab sebagai asisten Frank Rijkaard di Nou Camp. Selain itu, ada Michael Ballack yang pernah mengenakan kostum Bayer Leverkusen dan Ashley Cole (Arsenal). Ketika United tengah berada di atas angin, Cate justru berujar bahwa pasukannya sedang punya kepercayaan diri ketika berangkat ke Russia. "Manchester tampil dengan corak sepakbola yang berkualitas pada tahun ini. Meski penampilan kami terus menunjukkan grafik yang meningkat. Momentum ini justru akan mendongkrak penampilan kami," katanya. "Tim kini tengah memiliki semangat bertanding yang luar biasa. Gagal merebut trofi di Liga bukan alasan untuk terus larut dalam kesedihan." "Kami tidak ingin terlalu berlebihan dalam melihat segala sesuatu. Yang peting sekarang, melihat para pemain masuk lapangan dan bertanding dengan bekal kepercayaan diri penuh, karena kami tampak kokoh pada musim terakhir ini. Laga final ini bakal menarik dan menghibur." (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008