Padang (ANTARA) - Kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat di Polak Sikerei, Pulau Siberut Kabupaten Mentawai masih memprihatinkan dan butuh perhatian bersama agar sumber daya manusia di daerah itu bisa terangkat.
"Kita melakukan Bakti Sosial di daerah itu pada peringatan HUT ke-74 RI. Kondisinya sangat memprihatinkan. Butuh perhatian dari semua pihak," kata Ketua Persit KCK Koorcab Rem 032 PD I/BB, Mia Kunto Arief Wibowo di Padang, Rabu.
Pendidikan dasar di daerah itu belum bisa dimaksimalkan karena hanya ada seorang guru untuk mengajar di sekolah dasar (SD). Jika terus dibiarkan, sumber daya manusianya akan terus tertinggal dari daerah lain.
Bidang kesehatan juga masih buruk dengan angka stunting yang tinggi. Sebagian besar karena minimnya pengetahuan orang tua tentang gizi sementara pelayanan kesehatan hanya diberikan oleh seorang bidan.
Menurut keterangan istri Danrem 032/Wirabraja itu, daerah Polak Sikerei dihuni sekitar 80 Kepala Keluarga. Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 032 PD I/Bukit Barisan telah berupaya memberikan bantuan dalam kegiatan bakti sosial.
Bantuan sosial itu diberikan dalam bentuk bahan pokok dan makanan ringan. Selain itu, juga diserahkan bantuan buku dan alat tulis kepada anak-anak di pedalaman Polak Sikerei tersebut.
Mia Kunto Arief Wibowo mengatakan tujuan memberikan buku sebagai salah satu bantuan adalah untuk memicu keingintahuan dan belajar bagi masyarakat terutama anak-anak sebagai generasi muda bangsa di sana.
Ia sangat berharap, semakin banyak generasi muda di Sumbar yang mau mengabdi di daerah itu agar Mentawai bisa setara dengan daerah lain baik dari segi pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga ekonomi.
Ia mengapresiasi anggota Persit Kodim 0319/Mentawai yang mau mengabdikan diri di daerah terluar tersebut. Padahal, Mentawai sangat rawan bencana, terutama gempa bumi.
“Kita salut,dan mengapresiasi anggota Persit mau mengikuti suaminya mengabdi di Mentawai ini, dengan melawan segala ketakutan,” pungkasnya. ***3***
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019