Jakarta (ANTARA News) - Menjelang masa jabatannya sebagai ketua umum PB PBSI berakhir pada penghujung tahun ini, Sutiyoso mengatakan tidak berniat lagi memimpin induk organisasi bulutangkis Indonesia tersebut.
"Saya tidak berniat lagi memimpin organisasi ini karena berbagai alasan saya," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu saat memberi sambutan dalam perayaan ulang tahun PB PBSI ke-57 di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, memimpin induk cabang olahraga di Tanah Air bukan perkara mudah, karena harus punya kemampuan manajerial terhadap organisasi dan terutama harus pandai menghimpun dana.
"Pada waktu terpilih (pada 2004) saya masih gubernur DKI sehingga tidak terlalu susah untuk menghimpun dana dari donatur," kata Sutiyoso yang masa jabatannya berakhir usai Olimpiade Beijing.
"Saya minta pada seluruh Pengda agar pandai-pandai memilih pemimpin di PBSI setelah masa kepemimpinan saya berakhir," tambahnya.
Menurutnya menjadi pemimpin organisasi olahraga di Indonesia adalah kerja bakti. "Jadi kalau maju cari rejeki di PBSI salah alamat," katanya.
Pada kesempatan tersebut PBSI memberi penghargaan pada pihak-pihak yang selama ini mempunyai kepedulian dan dedikasi dalam memajukan dunia bulutangkis di Gorontalo Fadel Muhammad, sejumlah klub yang menyumbang atlet di pelatnas dan beberapa perusahaan yang selama ini mendukung kegiatan bulutangkis.
Kepada para pemain yang sedang berlaga dalam putaran final Piala Thomas dan Uber di Jakarta, Sutiyoso menjanjikan sejumlah bonus jika mereka berhasil mencapai target juara, namun jumlahnya tidak disebutkan. "Tergantung ada donaturnya atau tidak, kalau hanya dari PBSI, kecil," katanya.
Sejumlah Pengda, mantan pemain dan pengurus PBSI di antaranya mantan ketua umum Soerjadi hadir dalam acara tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008