Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus melemah di perdagangan Asia, Kamis, menyusup peningkatan secara tak terduga cadangan minyak mentah AS. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juni, turun 43 sen menjadi 123,79 dolar AS per barel. Acuan kontrak telah ditutup turun 1,58 dolar AS pada 124,22 dolar AS per barel pada Rabu di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Juni turun 31 sen menjadi 121,55 dolar AS, setelah turun 2,24 dolar AS pada 121,86 dolar AS di London pada Rabu. Harga minyak melemah setelah setelah Administratur Informasi Energi (EIA) AS melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik 200.000 barel pada pekan yang berakhir 9 Mei. Ini lebih rendah dari prediksi pasar naik 2,25 juta barel. EIA juga mengatakan stok bensin atau bahan bakar minyak AS turun 1,7 juta barel, yanh lebih besar dari perkiraan para analis turun 200.000 barel. Minyak mentah New York melesat ke sebuah rekor tertinggi 126,98 dolar AS per barel pada Selasa, meski prediksi baru menyatakan pertumbuhan permintaan energi melemah. Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan proyeksi untuk pertumbuhan permintaan minyak global. IEA yang berbasis di Paris dalam laporan bulanannya, memperkirakan permintaan minyak mentah dunia pada 2008 akan berada pada 86,8 juta barel per hari (bpd) --- turun sekitar 390.000 bpd dari estimasi sebelumnya yang dikeluarkan April. Badan pemantau energi ini juga mengatakan sekarang estimasi permintaan minyak pada 2007 pada 85,8 juta bpd. Harga minyak telah melonjak sejak menembus level 100 dolar AS per bare; awal tahun ini, namun para analis mengatakan pasar baru-baru ini terlihat telah "overbought" (kelebihan beli), demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008