Jakarta, (ANTARA News) - Produsen sepeda motor, PT Astra Honda Motor (AHM) akan memberi bantuan pengadaan sarana keselamatan lalu lintas kepada 1.000 sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) di seluruh Indonesia. "Buat SD dan TK yang membutuhkan perbaikan `zebra cross` dan rambu lalu lintas di depan sekolah, silakan mendaftar ke dealer utama kami yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Senior Manager Promosi Pemasaran AHM, Judhy Goutama, di Jakarta, Rabu. Namun, lanjut dia, persyaratan utamanya antara lain sekolah tersebut berada di jalan yang padat lalu lintasnya, sehingga sarana keselamatan lalu lintas dinilai sangat penting. Judhy mengatakan, pihaknya menyediakan dana sekitar Rp2 miliar untuk program bantuan sarana keselamatan lalu lintas di 1.000 SD dan TK yang tersebar di Indonesia. Dana tersebut dihasilkan dari kegiatan "Two Million Signature Campaign" yang dilaksanakan sejak 16 Maret - 9 Mei 2008 dan berhasil mengumpulkan 2.009.903 tanda tangan yang bernilai Rp1.000 per tandatangan dari 1.610 dealer AHM di seluruh Indonesia. "Program bantuan sarana lalu lintas kepada SD dan TK tersebut merupakan bagian dari promosi global keselamatan di jalan ("Global Road Safety Promotion"). Kami menilai pendidikan tentang keselamatan di jalan maupun berkendaraan harus dilakukan sejak usia dini," ujarnya menanggapi alasan membidik SD dan TK dalam program tanggung jawab sosial tersebut. Untuk itu, lanjut dia, AHM mulai 15 Mei sampai 15 Juli 2008 akan bekerjasama dengan 27 dealer utamanya di hampir seluruh propinsi di Indonesia untuk memberikan bantuan sarana lalu lintas di sekolah tersebut. Sebanyak 27 dealer utama tersebut berada antara lain di DKI Jakarta dan Tangerang akan membantu 92 sekolah, Banten (16 sekolah), Jawa Barat (141 sekolah), Jawa Tengah (92 sekolah), Jawa Timur (162 sekolah), Yogyakarta (47 sekolah), Bali (25 sekolah), Sumatera Utara (65 sekolah), Pekanbaru dan Sumatera Selatan masing-masing 39 sekolah. Selain itu, di wilayah Indonesia Timur, antara lain di Papua (delapan sekolah), Sulawesi Selatan (27 sekolah), Sulawesi Utara (15 sekolah), Sulawesi Tenggara (lima sekolah), Kalimanyan Barat (20 sekolah), Kalimantan Timur (17 sekolah), dan Kalimantan Tengah (14 sekolah). (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008