Wisata yang kini dikembangkan adalah menikmati matahari terbit di bukit dekat candi
Padang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta membawa 20 agen perjalanan wisata dan hotel ke Sumatera Barat untuk menjual potensi wisata andalan daerah itu, guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik.
"Kita menfasilitasi agen perjalanan wisata (seller) untuk menjual beragam paket wisata Yogyakarta pada agen perjalanan wisata di Sumbar yang berperan sebagai buyer," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY, Marlina di Padang, Rabu.
Menurutnya DIY dan Sumbar memiliki kesamaan karakter dalam hal pariwisata baik kekayaan destinasi maupun keragaman seni dan budaya. Apalagi dua provinsi juga telah memiliki MoU terkait pariwisata.
Karena itu ia yakin, bisa menarik minat wisatawan asal Sumbar untuk berkunjung ke DIY dengan adanya beragam paket wisata yang menarik.
Ke depan, kolaborasi dua provinsi juga bisa dijual menjadi satu paket wisata "besar", sehingga wisatawan yang masuk lewat Padang, misalnya, bisa pulang lewat Yogyakarta dan begitu pula sebaliknya.
Sementara itu perwakilan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, Malia Sayuti menyebut saat ini provinsi itu sedang mengorbitkan sejumlah destinasi wisata baru yang belum terlalu banyak dikenal wisatawan.
Destinasi itu bisa menjadi andalan bagi Yogyakarta untuk menarik wisatawan domestik lebih dari 4 juta orang setiap tahun.
Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi yang bisa menjadi paket unggulan DIY meski berada di Jawa Tengah. Wisata yang kini dikembangkan adalah menikmati matahari terbit di bukit dekat candi yang dikenal dengan nama Puthuk Setumbu.
Candi Prambanan dengan beberapa candi kecil di sekitarnya juga bisa menjadi pilihan, apalagi saat ini tersedia akses kereta kecil untuk menghubungkan candi-candi tersebut.
Taman Sari juga menjadi destinasi baru yang bisa menarik wisatawan. Di tempat itu terdapat ruang bawah tanah yang cantik, menghubungkan area kolam dengan keraton.
Pertunjukan budaya dan wisata petualangan juga banyak terdapat di Yogyakarta. Adapula wisata menaiki pedati keliling desa gunakan baju adat Yogya.
Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah menyambut baik hal tu. Pertemuan B to B itu akan mempererat networking antara perusahaan perjalanan wisata.
Pada akhirnya, hubungan baik itu akan menguntungkan dua pihak dan dua provinsi, ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan saat ini, perusahaan perjalanan wisata Yogya menjadi seller dan Sumbar menjadi Buyer. Targetnya banyak wisatawan Sumbar berkunjung ke Yogyakarta.
Tetapi dalam jangka panjang akan terjalin hubungan baik antara perusahaan dua provinsi sehingga terjadi jual-beli.
Ini akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat dua daerah.*
Baca juga: Paket wisata melukis payung diminati pengunjung Borobudur
Baca juga: Warisan Dunia UNESCO untungkan pariwisata Sumbar
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019