Uni Afrika dapat menjadi pintu bagi banyak peluang kerja sama dengan negara-negara anggotanya
Jakarta (ANTARA) - Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan banyak perusahaan Indonesia tertarik berinvestasi di negara-negara Afrika.
Menko Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, menyatakan, Indonesia dan Afrika harus bekerja lebih cepat karena meski banyak perusahaan energi dan infrastruktur Indonesia tertarik berinvestasi di Afrika, namun masih ada hal-hal belum berjalan mulus.
Untuk itu, saat Menko Luhut bertemu dengan Utusan Khusus Uni Afrika Bidang Infrastruktur Raila Amolo Odinga, dalam ajang Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019), Luhut memintanya untuk membantu menyelesaikan sejumlah persoalan tersebut.
"Kami meminta Anda untuk membantu kami dalam menyelesaikan kesepakatan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia-Mozambik dan Indonesia-Kenya, karena Anda adalah mantan Perdana Menteri Kenya, saya harap Anda bisa memainkan peran Anda dalam hal ini. Karena ini bisa membantu memuluskan hubungan perdagangan kedua negara," kata Menko Luhut.
Menurut Menko Luhut, Uni Afrika dapat menjadi pintu bagi banyak peluang kerja sama dengan negara-negara anggotanya.
Sementara itu, Odinga mengatakan Uni Afrika memang berperan untuk mengharmonisasikan pembangunan infrastruktur di antara negara-negara anggotanya yang berjumlah 54 negara.
Odinga juga melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang pesat membuat ia yakin Indonesia bisa menjadi mitra kerja sama pembangunan di benua tersebut.
"Kami mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berperan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, jalur kereta api. Serta juga di bidang industri seperti industri petrokimia, tembaga, aluminium, obat-obatan dan lain-lain," ujarnya.
Utusan Khusus Uni Afrika juga mengungkapkan, Pemerintah Kenya saat ini telah menetapkan apa yang mereka sebut sebagai Empat Agenda Besar yaitu perumahan yang terjangkau, kesehatan, ketahanan pangan dan perindustrian.
Ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan lemahnya kemampuan finansial dari negara-negara Afrika, Menko Luhut mengatakan tentunya ada proses penjajakan dahulu untuk melihat kemampuan mereka.
"Tentunya tidak akan asal saja, kami akan melakukan penjajakan lebih dahulu. Tapi yang sangat saya apresiasi adalah karena confidence mereka dengan Indonesia. Itu yang penting," jawab Menko.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan yang juga bertindak sebagai Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur Indonesia-Afrika melakukan rangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa negara Afrika.
Menko Luhut mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi negara Guinea Ekuatorial yaitu Menteri Pertahanan Leandro Ncogo serta Menteri PUPR Diosdado Nsue Medja, serta dengan delegasi negara Madagaskar yaitu Menteri Ekonomi Madagaskar Richard Randriamandrato.
Dalam pertemuan ini Menteri Ncogo menyampaikan keinginan negaranya untuk bekerjasama dengan Indonesia, terutama untuk bidang pertahanan dan pelatihan tenaga medis, sedangkan Menteri Medja mengundang Indonesia untuk mengerjakan infrastruktur transportasi di negaranya seperti kereta api.
Sementara itu, Menteri Randriamandrata juga menyatakan, pemerintahnya tertarik untuk menyelenggarakan Forum Infrastruktur Indonesia-Madagaskar. Menko Luhut berterimakasih atas antusiasme Madagaskar dan mengatakan optimis akan terselenggaranya forum tersebut.
Baca juga: Mendag RI dorong kerja sama perdagangan dengan Afrika
Baca juga: LPEI bantu pendanaan proyek infrastruktur strategis di Afrika
Baca juga: RI-Afrika teken kerja sama infrastruktur-transportasi Rp11,7 triliun
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019