Pemerintah akan terus fokus mengintegrasikan perdagangan dan investasi di tengah perang dagang yang terjadi saat ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mengintegrasikan perdagangan dan investasi di tengah kondisi ekonomi dunia saat ini.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan mewakili Menteri Perdagangan menegaskan, pemerintah akan terlibat dalam perdagangan terbuka, inklusif, dan berkelanjutan untuk semua negara.
"Pemerintah akan terus fokus mengintegrasikan perdagangan dan investasi di tengah perang dagang yang terjadi saat ini," kata Kasan lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Kasan menyampaikan pernyataan tersebut pada Dialog Kebijakan dengan tema "Trade and Investment Integration", di Auditorium Kemendag, Jakarta, Selasa (20/8).
"Kami berharap kegiatan ini mampu memberikan strategi baru dalam hal integrasi perdagangan dan investasi," ungkap Kasan.
Dikatakan, Indonesia mampu mempertahankan hubungan dagang dengan negara-negara mitra utama, seperti Amerika Serikat (AS), India, Korea Selatan, dan Australia.
Total perdagangan RI dengan AS tercatat sebesar 29 miliar dolar AS pada 2018 dan akan ditingkatkan hingga 50 miliar dolar AS.
Sedangkan total perdagangan bilateral Indonesia-India pada 2018 mencapai 19 miliar dolar AS dan kedua negara sepakat meningkatkannya hingga 50 miliar dolar AS pada 2025.
Selain itu, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tercatat sebesar 20 miliar dolar AS dan akan ditingkatkan menjadi 30 miliar dolar AS pada 2022.
Hal tersebut merupakan alasan diluncurkannya kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IK-CEPA) pada Februari 2019.
Indonesia juga menandatangani perjanjian Indonesia-Australia CEPA pada 4 Maret 2019 yang terdiri dari perjanjian perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi.
Menurut Kasan, secara regional, Kemendag juga sedang melakukan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dengan enam negara Asia Timur.
Hal itu dilakukan agar dapat membangun kemitraan dagang yang lebih kuat di Asia Timur.
"Kami optimis RCEP akan dapat disimpulkan secara subtansi pada akhir tahun ini," kata Kasan.
Baca juga: Kemendag optimistis RCEP rampung akhir 2019
Baca juga: Kemenperin dan Kemendag dinilai sebaiknya digabung
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019