Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono mengatakan Indonesia berhasil memasukkan keanggotaan Palestina dalam Uni Perlemen Se-Dunia (IPU). "Palestina akan resmi menjadi anggota tetap IPU dalam muktamar IPU pada Oktober mendatang. Ini merupakan hasil perjuangan Indonesia dalam melobi negara-negara anggota IPU untuk menerima keanggotaan Palestina di organisasi itu," kata Agung, dalam sambutannya pada pembukaan Konferensi Internasional tentang Palestina, Rabu. Konferensi dua-hari bertema "Kemerdekaan dan Hak Kembali: Palestina dan 60 Tahun Pembersihan Etnis (Freedom and Right of Return: Palestine and 60 Years of Ethnic Cleansing)" itu berlangsung di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Konferensi yang menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk beberapa pendeta Yahudi, diprakarsai oleh UI dan "Voice of Palestine: Indonesian Society of Palestine Freedom". Menurut Agung, Indonesia berkepentingan memasukkan keanggotaan Palestina di IPU, karena hal itu sebagai bagian dari memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia menjelaskan hubungan Indonesia dan Palestina telah terjalin cukup lama karena kedua bangsa bukan saja memiliki kesamaan kepercayaan agama, tapi juga sama-sama merasakan penjajahan. "Seperti Palestina, Indonesia juga pernah berjuang sengit mengusir penjajah. Oleh karena itu, Indonesia akan tetap bersama rakyat Palestina berjuang meraih kemerdekaannya," kata Agung. Ketu DPR mengingatkan bahwa dukungan Indonesia atas Palestina bukan karena agama, tapi karena amanat konstitusi yang anti-penjajahan. Ia mengemukakan bahwa parlemen dan pemerintah Indonesia selalu merespon tindakan Israel dan mengutuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. "DPR Indonesia telah beberapa kali menyatakan kutukan terhadap Israel karena bertindak biadab terhadap warga Palestina," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008