Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Universitas Manajemen Singapura (SMU) dan Anchorage Indonesia untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor perdagangan, khususnya ekspor-impor.
"SDM kita perlu mengerti benar teknik-teknik pembiayaan ekspor yang terjadi sekarang ini seperti apa. Tantangan perdagangan kita cukup besar, apalagi dalam hal ekspor," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno pada diskusi program "Commodities and Trade Finance" di Menara Kadin Jakarta, Selasa.
enny mengatakan kerja sama ini ditujukan pada program pelatihan yang akan digelar pada 18-21 November 2019 karena kemampuan SDM di sektor perdagangan masih perlu ditingkatkan untuk menghadapi persaingan dunia yang cukup kompetitif.
Menurut dia, pengetahuan ekspor-impor perlu diperkuat, utamanya mengenai pembiayaan mengingat perdagangan internasional banyak melibatkan perjanjian pembayaran yang persyaratannya cukup banyak.
Oleh karena itu, melalui program ini, Kadin akan menjembatani dengan perusahaan-perusahan keuangan yang tergabung di Kadin serta melibatkan SMU dan Anchorage Indonesia untuk peningkatan kapasitas SDM tersebut.
Saat ini, Kadin bersama pemerintah juga tengah memikirkan jalan keluar permasalahan dengan mengurangi defisit neraca berjalan.
"Bagaimana pun neraca perdagangan kita harus surplus, karena untuk sektor jasa selalu kurang, sementara Singapura sebaliknya di mana sektor jasa yang selalu surplus. Dari hal ini juga kita akan coba bertukar pengatahuan dan wawasan, khususnya di antara Indonesia dan Singapura," kata Benny.
Senada dengan itu, Direktur Anchorage Indonesia Budi Harsono Lim menilai tepat keterlibatan Singapore Management University (SMU) karena selain memiliki reputasi yang baik dalam bidang bisnis dan ekonomi, perguruan tinggi itu juga memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai Indonesia.
"Kami akan didukung oleh fasilitator-fasilitator yang bertaraf internasional. Tidak hanya mengenai prosedur perdagangan, nantinya program ini juga akan mengupas bahasan mengenai aspek fundamental dari ekspor-impor hingga mengenai jenis dan sumber fasilitas-fasilitas kredit dalam perdagangan," kata Budi.
Di tempat yang sama, Wakil Direktur Pengembangan Bisnis SMU Cary Chan menyampaikan bahwa pihaknya akan terlibat langsung dalam sertifikasi peserta program itu.
"Sertifikasi untuk pelatihan 'commodities and trade finance' ini akan diakui dan dikeluarkan dari universitas kami," katanya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2019