Alat Display tersebut merupakan bentuk peringatan kepada masyarakat untuk tidak pergi melaut saat cuaca kurang baik sehingga masyarakat bisa waspada.

Ambon (ANTARA) - United States Agency for International Development (USAID) Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) memberikan bantuan alat display prakiraan iklim dan cuaca kepada dua negeri yakni Wassu dan Haruku, kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

"Alat tersebut telah diserahkan sejak Maret 2019 dan telah dioperasikan guna memantau kondisi cuaca," kata Chief of Party, USAID APIK Paul Jeffery, di Ambon, Selasa (20/8).

Menurut dia, alat Display tersebut merupakan bentuk peringatan kepada masyarakat untuk tidak pergi melaut saat cuaca kurang baik sehingga masyarakat bisa waspada.

Program APIK di pulau Haruku baru berjalan dua tahun terakhir, karena fokus APIK terkait adaptasi iklim dan ketangguhan, sehingga kerja sama dilakukan dengan pemerintah daerah termasuk BMKG.

"Saat ini di Maluku baru dua negeri Wassu dan Haruku, kita berharap dengan alat display dapat mempermudah masyarakat untuk melihat kondisi cuaca terutama di laut," katanya.

Paul menjelaskan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan BMKG terkait dengan sekolah lapang iklim nelayan, yang bertujuan untuk mengajarkan para nelayan melihat kondisi cuaca melalui display.

Baca juga: KLHK luncurkan tiga buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi

Alat tersebut, lanjutnya, akan terlihat kondisi cuaca hari ini dan beberapa hari ke depan, sehingga dengan mudah masyarakat bisa melihat cuaca kapan akan pergi laut atau ke Kota Ambon.

"Kunjungan ini kami juga dapat melihat dan ternyata respon masyarakat sangat bagus dan bisa mengetahui serta membaca iklim cuaca dengan mudah," ujarnya.

Saat ini bantuan baru ada di dua negeri di Maluku Tengah, pihaknya berharap tahun berikutnya akan ada negeri yang lain, karena itu dibutuhkan dukungan dari masyarakat.

Sekretaris negeri Wassu, Matheus Salakory mengatakan, bantuan alat display tersebut membantu masyarakat, terutama para nelayan yang akan pergi melaut dan masyarakat yang akan pergi ke Kota Ambon menggunakan speedboad.

"Kami sangat berterima kasih dengan bantuan alat ini, sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi alam, karena selama ini kita hanya dapat menebak saja, tapi dengan alat itu masyarakat sudah mengetahui aman atau tidak kalau pergi melaut," ujarnya.

Selain pengadaan alat display, USAID juga melakukan berbagai program diantaranya budidaya magrove, perkebunan kecil dipinggir rumah, dan pembangunan talud.

Baca juga: AS-Indonesia perluas kerja sama untuk akhiri tuberkulosis

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019