Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Organisasi Pariwisata Korea (Korea Tourism Organization/KTO), Hong Ju Min, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya memperindah dan menambah fasilitas pariwisata di Korea Selatan yang diperuntukkan bagi para wisatawan muslim. "Kami berharap umat Islam di Indonesia berkunjung ke Korea, karena selain melengkapi fasilitas untuk wisatawan muslim, KTO bekerja sama dengan organisasi pariwisata di Indonesia," ujar Hon dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan Korea Selatan kini memiliki 10 masjid dan 50 musholla, menyiapkan buku panduan makan halal bagi wisatawan muslim, hotel dan resor yang menyediakan tempat sholat dan meletakkan arah kiblat di setiap kamar. KTO juga bekerja sama dengan Federasi kaum Muslim Korea untuk menyediakan makan siang piknik yang halal melalui agen-agen perjalanan yang ada. "Kunjungan umat Islam Indonesia sebanyak 20 persen dari total wisatawan asing yang berkunjung ke Korea dan kami optimis dengan menambah fasilitas bagi umat Islam maka jumlah wisatawan muslim akan terus bertambah," katanya. Jumlah wisatawan asing ke Korea pada 2007 sebanyak 67ribu dan tahun ini menargetkan pengunjung sebanyak 72ribu orang. Wisatawan yang datang sebagian besar dari Asia Tenggara khususnya Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. "Laporan statistik kami pada 2007 jumlah pengunjung dari Indonesia meningkat 7,3 persen," katanya. Sementara itu Ulama Korea, Waesoho Rungsit yang yang hadir dalam konferensi pers mengatakan pada tahun `80an untuk menemukan makanan halal bagi orang Islam sangat sulit. "Sejak era 1990an ketika Korea mulai menerima pekerja asing dari Pakistan, Indonesia, Thailand, dan Filipina, maka mulai banyak restoran dan kedai yang menyediakan makanan yang dimasak secara Islami," ujarnya. Kedatangan delegasi KTO di Jakarta selain untuk promosi pariwisata, juga untuk menandatangani MoU dengan Korean Air, konsorsium antarperusahaan tur, Garuda Indonesia, dan sejumlah perusahaan, dalam rangka mempromosikan turisme Korea dan membangun kerja sama. "Melalui perjanjian ini kami mengharapkan terciptanya perjalanan baru dan menggugah lebih banyak minat wisatawan Indonesia untuk berlibur ke Korea," demikian ujar Hon.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008