"Jumlah penerima KAS tahun 2019 ditargetkan 9.050 jiwa dan saat ini yang telah menerima 9.030 jiwa yang menerima kartu tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan kota Ambon, Roberth Chandra, Selasa.
"Masyarakat penerima KAS dapat berobat secara gratis di setiap pusat layanan kesehatan di kota Ambon," katanya, Selasa.
Ia mengatakan, KAS diberikan kepada warga yang kurang mampu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di setiap pusat layanan kesehatan di kota Ambon.
Baca juga: Pelayanan JKN KIS di Ambon tetap prima selama libur Lebaran
KAS sama seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) hanya dibiayai APBD Kota Ambon untuk membantu warga yang kurang mampu mendapatkan layanan kesehatan.
"Jika dalam pemeriksaan ada warga yang mederita penyakit yang tidak terlayani dalam KAS maka harus dirujuk ke layanan kesehatan tingkat provinsi maupun ke luar daerah," ujarnya.
Chandra mengakui, alokasi anggaran untuk KAS tahun 2019 sebesar Rp2,5 miliar dari APBD kota Ambon, kita targetkan jumlah penerima di tahun ini 9,050 jiwa.
Penerima KAS merupakan masyarakat kurang mampu yang proses pendataannya dilakukan secara transparan bahkan melalui proses verifikasi yang ketat.
Pihaknya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan data warga yang berhak menerima KAS.
Baca juga: Mahasiswa FK Unpatti belajar terapi hiperbarik dan uitimate
Kerjasama dilakukan dengan BPJS karena memiliki data keluarga miskin, selain itu juga dibantu relawan di setiap Puskesmas di lima kecamatan di kota Ambon untuk melakukan pendataan.
"Petugas turun langsung di masyarakat untuk melakukan survei, hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti masyarakat yang memang masuk dalam kategori kurang mampu, sehingga kartu yang dibagikan, juga tepat sasaran," kata Chandra.
Ditambahkannya, jumlah penerima KAS bersumber dari data jumlah masyarakat miskin sebanyak 17 ribu jiwa, data tersebut bersumber dari Bappekot Litbang kota Ambon.
"Data ini kita ambil dari hasil pendataan masyarakat miskin yang dipegang oleh Bappekot, tetapi saat ini data tersebut dialihkan ke dinas sosial. Sementara kita masih pakai data dari Bappekot," tandasnya.
Baca juga: Tim dokter Singapura gelar pengobatan gratis di Ambon
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019