Semua Ketua umum partai kita undang, semoga semua hadir, yang mengkonfirmasi banyak yang akan hadir, misalnya, Ketua Umum partai PAN, Gerindra, dan Demokrat

Badung (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar menjelaskan agenda penting yang dibahas pada saat pelaksanaan Muktamar PKB V adalah program aksi untuk lima tahun mendatang.

"Yang paling penting dalam Muktamar ini adalah program aksi lima tahun ke depan, dengan menyiapkan langkah-langkah persiapan peran di Legislatif, dan juga peran di Eksekutif bersama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin, peran di kemasyarakatan," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Muhaimin menambahkan dengan adanya tiga peran tersebut memiliki fungsi dalam hal konsentrasi, baik untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Dalam Muktamar ini juga turut menggambarkan agenda PKB kedepannya, yang terdiri dari tiga strategi. Tiga di antaranya meliputi, peningkatan mutu kualitas pendidikan, peningkatan usaha kecil dan menengah, serta dakwah sosial dan kebudayaan yang masuk dalam segala sektor.

"Tiga strategi itu masuk disemua sektor, seperti sektor budaya, sektor ekonomi, sektor infrastruktur dan tidak terpatok pada satu portofolio, dua portofolio, semuanya masuk dalam rangkaian kami," jelasnya.

Dalam agenda Musyawarah Nasional yang dihadiri 1000 ulama se-Indonesia dan dengan kehadiran para Ulama ini menandakan bahwa PKB semakin percaya diri menatap masa depan.

"Semua Ketua umum partai kita undang, semoga semua hadir, yang mengkonfirmasi banyak yang akan hadir, misalnya, Ketua Umum partai PAN, Gerindra, dan Demokrat," ujarnya.

Selain itu, menurutnya pelaksanaan Muktamar PKB V di Bali menjadi tanda bahwa PKB semakin menguat, seperti di luar Jawa, Kalimantan dan Papua.

"Istimewa nya di Bali karena dimensi budayanya kebhinekaannya, di Bali ini para Kader ini semakin giat bekerja, dan pasti nya dengan perolehan 2019 kemarin ada tanda - tanda PKB semakin menguat di luar Jawa, Kalimantan, dan Papua," ucapnya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019