Wamena (ANTARA) - Wakil Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua, Marthin Yogobi minta aparat penegak hukum menangkap serta memproses pengucap rasisme agar kejadian serupa tidak terulang.
Wabup Marthin di Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan rasisme dan persekusi tidak diperkenankan di Indonesia yang terdiri dari beraneka suku dan ras.
Baca juga: Wakil Wali Kota Malang minta maaf dan ajak masyarakat bersatu
Baca juga: Rektor Unram motivasi mahasiswa Papua tetap semangat kuliah
Baca juga: Tiga Polda kirim pasukan jaga keamanan Papua Barat
Baca juga: Polda Jatim selidiki oknum pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua
"UU melarang itu. Kita ada di dalam satu kebhinnekaan oleh karena itu kami harap penegak hukum mengambil tindakan tegas kepada pelaku yang mengucapkan, menyampaikan kata-kata yang tidak bersahabat, yang sifatnya rasis supaya diproses hukum," katanya.
Mantan Kepala Dinas Sosial Jayawijaya ini mengatakan sempat beredar isu akan dilakukan demonstrasi di Jayawijaya, dan pemerintah telah menyusun rencana antisipasi.
"Antisipasi bukan hari ini saja, dalam satu minggu ke depan kami akan antisipasi," katanya.
Langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah mulai melakukan patroli gabungan TNI/Polri dan Satpol PP di wilayah itu.
"Kami putar di Sinakma, keliling Kota Wamena, setelah itu kembali siap di depan Kantor Bupati," katanya.
Wabup mengharapkan masalah yang terjadi di luar Papua tidak merembes hingga ke sendi kehidupan masyarakat Jayawijaya.
"Di Jayawijaya sampai hari ini aman terkendali untuk itu kami pesan kepada seluruh masyarakat Papua dan non Papua mari kita jaga hubungan baik yang sudah kita bangun selama ini," katanya.
Pemerintah Jayawijaya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Pusat yang menjanjikan perlindungan bagi masyarakat Papua di luar Papua.
"Kapolri juga sudah menyampaikan jaminan, oleh karena itu saya sangat yakin pemerintah daerah di sana pasti akan mengurus adik-adik kita dengan baik," katanya.
Ia mengharapkan warga Jayawijaya terus bersama agar program pembangunan yang dilaksanakan selama ini berlanjut dengan baik.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019