Situasi terkini yang terjadi akibat peristiwa di Malang, dan Surabaya, Provinsi Jawa Timur, yang berakibat pada adanya unjuk rasa mengarah ke anarkis di beberapa tempat tidak ada kaitan dengan mahasiswa dari Papua yang kuliah di Unram

Mataram (ANTARA) - Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof Lalu Husni memberikan motivasi kepada mahasiswa asal Papua untuk tetap semangat menjalankan perkuliahan dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang memecah belah persatuan yang dihembuskan oknum tidak bertanggung jawab.

"Saya ingin sampaikan bahwa kami di Unram, khususnya mahasiswa dari Papua dalam kondisi aman. Saya sarankan jangan terpengaruh isu dan provokasi dari oknum yang memanfaatkan situasi saat ini," kata Husni, saat bersilaturahmi dengan mahasiswa Papua di gedung Rektorat Unram, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (20/8).

Ia mengatakan situasi terkini yang terjadi akibat peristiwa di Malang, dan Surabaya, Provinsi Jawa Timur, yang berakibat pada adanya unjuk rasa mengarah ke anarkis di beberapa tempat tidak ada kaitan dengan mahasiswa dari Papua yang kuliah di Unram.

Untuk itu, Husni meminta mahasiswanya yang berasal dari Papua untuk tidak terpengaruh dan tetap berkomitmen sebagai satu saudara dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pakar hukum ketenagakerjaan itu juga mengimbau kepada para mahasiswa asal Papua yang kuliah di Unram untuk selalu berkomunikasi dengan pihak rektorat jika ada masalah yang dihadapi. Termasuk kekurangnyamanan karena didata berkali-kali oleh aparat keamanan.

Baca juga: Pemkot Malang berdialog dengan perwakilan mahasiswa asal Papua

"Saya minta tolong lewat Pengurus Ikatan Mahasiswa Papua, sampaikan ke teman-temannya untuk tetap menjalin komunikasi yang baik. Nanti saya juga akan bersilaturahmi dengan seluruh mahasiswa Unram asal Papua," ujarnya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram, Prof H M Natsir, juga menegaskan bahwa kondisi mahasiswa Unram asal Papua dalam keadaan aman. Mereka tetap bergaul di kampus menjalani perkuliahan seperti biasa setiap pagi. Dan pada sore hari mereka berolahraga bersama dengan mahasiswa dari daerah lain di lapangan bola.

"Jadi apa yang terjadi di Malang maupun Surabaya tidak ada hubungan dengan mahasiswa Unram asal Papua. Dan hari ini kami mengajak mengobrol dan makan nasi bungkus bersama dengan perwakilan mahasiswa lainnya," ucap Natsir.

Pihaknya juga sudah merencanakan silaturahmi dengan seluruh mahasiswa Unram asal Papua yang akan dihadiri oleh rektor. Hal itu dilakukan bukan karena ada masalah, namun bertujuan untuk memberikan wejangan bagaimana strategi menempuh kuliah agar sukses.

Baca juga: KontraS soroti penangkapan mahasiswa Papua oleh polisi Surabaya

Dedy Solly, salah seorang perwakilan mahasiswa Unram asal Papua, juga menegaskan kondisi di Lombok tidak terlalu seperti di daerah lain. Sebanyak 79 mahasiswa asal Papua yang ada di Lombok masih dalam keadaan aman.

"Di Lombok suasana tidak terlalu. Secara pribadi saya menilai kondisi di Lombok tidak terlalu, seperti di daerah lain," kata Dedy sambil tersenyum ketika menyampaikan kondisinya di hadapan Rektor Unram.

Namun yang menjadi keluhan adalah adanya oknum yang mengatasnamakan aparat keamanan melakukan pendataan hingga berkali-kali.

Oleh sebab itu, Dedy sudah menyampaikan pesan kepada para petugas yang datang untuk berhubungan langsung dengan pihak Rektorat Unram jika ingin melakukan pendataan.

Baca juga: Khofifah dijadwalkan terima Stafsus Presiden di Grahadi
Baca juga: Wakil Wali Kota Malang minta maaf dan ajak masyarakat bersatu

Pewarta: Awaludin
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019