Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa pagi melemah jadi Rp9.252/9.255 per Dolar AS. Hal itu terjadi lantaran pelaku pasar masih khawatir dengan aksi demo mahasiswa akibat rencana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Para pelaku khawatir aksi demo mahasiswa akan masih berlanjut, karena itu sebagian besar mereka cenderung menahan diri tidak masuk ke pasar melihat situasi yang tidak nyaman," kata pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta. Nilai tukar rupiah berada pada Rp9.252/9.255 atau turun dua poin dari nilai perdagangan Senin sore pada Rp9.250/9.253. Ia mengatakan, rupiah yang sebelumnya sempat bertahan di angka Rp9.200 per dolar AS, secara perlahan-lahan terus terkoreksi hingga di atas Rp9.250 per dolar AS. Gejolak kenaikan harga minyak mentah dunia merupakan faktor utama yang mendorong rupiah terus merosot hingga posisinya mendekati angka Rp9.300 per dolar AS, katanya. Apabila realisasi kenaikan harga BBM itu terjadi maka, katanya, mata uang lokal itu kemungkinan akan terpuruk jauh di atas Rp9.300 per dolar AS. "Kami memperkirakan tekanan negatif pasar akan semakin tinggi yang terpicu oleh laju inflasi Mei yang makin besar," ucapnya. Menurut dia, kenaikan harga BBM merupakan opsi terakhir yang dipilih pemerintah untuk menahan anggaran belanja pemerintah yang semakin tergerus, meski pemerintah dinilai lambat dalam mengatasi masalah tersebut. Pemerintah seharus lebih cepat mengatasinya dengan menekan pengeluaran anggaran yang dianggap tidak penting yang saat ini terus terjadi, katanya. Rupiah, menurut dia, saat ini dinilai masih cukup aman masih jauh dibawah angka Rp9.300 per dolar AS, karena pelaku pasar masih hati-hati untuk melakukan pembelian dolar AS, apalagi harga minyak mentah dunia saat ini stabil pada angka 124 dolar AS per barel. Stabilnya harga minyak mentah dunia itu, karena negara tirai bambu, Cina telah mengurangi permintaan minyak mentah

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008