Jakarta, (ANTARA News) - Yang muda, yang bergolak, demikian narasi besar yang kini merasuk ratusan mahasiswa untuk kembali berunjuk rasa dengan isu utama menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah menginap semalaman di depan Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa, unjuk rasa tersebut akan dibanjiri oleh sekitar 500 mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI). TMC juga menginformasikan bahwa para mahasiswa yang menginap di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) itu berjumlah sekitar 300 orang. Sementara itu, ratusan petugas kepolisian juga masih bersiaga di sekitar lingkungan Istana Merdeka. Pihak kepolisian membolehkan mahasiswa menginap asalkan tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum di waktu malam hari. Sebelumnya, Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Edwin Novan pada Senin (12/5) mengatakan, pihaknya memutuskan untuk melanjutkan aksinya hingga Selasa (13/5) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Bila tetap tidak ada respons yang memadai dari pemerintah, lanjutnya, maka mahasiswa kembali akan berunjuk rasa dengan jumlah orang yang lebih banyak pada Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2008. Demonstrasi lainnya akan dilakukan di depan Istana oleh massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 12.30 WIB dan Badan Pengelola Kader Nasional Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) pada 15.00 WIB. Unjuk rasa lainnya antara lain akan digelar oleh Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) di depan Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada 09.30 WIB. Pengunjuk rasa yang berasal dari Aceh itu menuntut agar pihak legislatif segera menetapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berkaitan dengan pembentukan Provinsi ALA. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008