Washington (ANTARA News) - Presiden George W. Bush diperkirakan bakal menekan sekutunya, Arab Saudi, agar mengambil langkah tegas menyelesaikan kenaikan harga minyak dunia yang mengancam ekonomi AS dan global. Presiden Bush akan melakukan hal tersebut dalam kunjungan lima hari ke kawasan Timur Tengah pekan ini dalam rangka peringatan ke-75 peresmian hubungan AS-Arab Saudi. Gedung Putih mengkonfirmasikan bahwa Bush akan menyuarakan kekhawatirannya terhadap harga minyak dunia saat bertemu Raja Abdullah pada 16 Mei, serta meminta Arab Saudi meningkatkan produksi minyaknya. "Saya telah mengatakan, harga minyak yang tinggi akan merusak ekonomi, namun yang lebih baik saya kira adalah menyadari bahwa tidak banyak kelebihan kapasitas yang dimiliki dunia saat ini," kata Bush beberapa waktu lalu. Para analis sendiri meragukan bahwa Arab Saudi masih memiliki kelebihan produksi untuk mengontrol harga. "Jika Arab Saudi bisa menurunkan harga, apakah mereka mau menurunkannya? saya kira ya," kata analis West Texas Research Group Economics, James Williams, kepada AFP. "Masalahnya, dalam situasi seperti ini, apakah mereka bisa melakukan itu? saya tidak tahu," katanya Williams menambahkan, meningkatkan produksi minyak belum tentu efektif menurunkan harga. Tetapi kekhawatiran terbesar di luar itu adalah potensi merosotnya harga minyak. "Jika pasokan meningkat saat resesi, itu berpotensi menurunkan harga minyak yang tidak terkontrol," katanya. "Jika ekonomi AS yang sudah tidak berdaya ikut terpengaruh dan juga memukul Asia, harga minyak bisa merosot tajam," katanya Sementara, John Alterman dari Center for Strategic and International Studies memperingatkan, AS jangan terlalu berharap pada Arab Saudi. "Di masa lalu, Arab Saudi memang mau membantu Presiden AS, namun mereka sepertinya tidak akan mau membantu Presiden AS yang ini," katanya. Hal itu, jelasnya, terkait dengan banyaknya kebijakan AS yang dianggap salah di Irak dan kawasan lainnya di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kesempatan itu, Bush juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Shimon Perez, PM Ehud Olmert di Israel sebelum bertolak ke Arab Saudi. Selain itu, Bush juga akan bertemu dengan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, Presiden Palestina Mahmud Abbas, serta menyampaikan pidato sambutan pada Forum Ekonomi Dunia di Timur Tengah. (*)
Copyright © ANTARA 2008