Sleman (ANTARA) - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih cukup lama namun sejumlah nama calon kontestan Pilkada Serentak 2020 mulai bermunculan, bahkan sudah ada yang memasang spanduk foto diri, salah satunya Kepala Desa Condongcatur Reno Candra Sangaji.
"Saya belum bisa memberikan keterangan banyak nanti kalau sudah waktunya akan saya paparkan semuanya," kata Reno Candra Sangaji di Sleman, Selasa.
Selain Reno, sejumlah nama juga mulai bermunculan, baik itu dari kader partai maupun kepala desa.
Sebelumnya, ada nama Kepala Desa Caturtunggal Agus Santoso yang disebut akan maju dalam bursa calon Bupati Sleman.
Kepala Desa Condongcatur Reno Candra Sangaji yang disebut-sebut bakal maju calon wakil bupati mendampingi Sri Muslimatun yang saat ini menjabat Wakil Bupati Sleman dan pada Pilbup Sleman 2020 diperkirakan maju mencalonkan diri sebagai bupati.
Baca juga: Parpol di Sleman masih sembunyikan kader jelang Pilkada 2020
Menguatnya sinyal Reno untuk maju pada Pilkada 2020 mulai terlihat dengan banyaknya spanduk yang menggambarkan citra pribadinya, terutama di daerah Condongcatur.
Spanduk dengan berbagai ukuran bertuliskan "Pak Reno Maju" banyak terpasang di Condongcatur. Selain itu, ada tulisan Sembodo 2020 dan spanduk terpasang di Jakal KM 6,5.
Kemungkinan besar partai pengusung pasangan Muslimatun untuk maju adalah Partai NasDem karena Wakil Bupati Sleman ini merupakan kader partai tersebut.
"Kami juga mengusung bupati karena wakil bupati sekarang dari NasDem, nanti kami akan mengusung Sri Muslimatun," kata Ketua DPD NasDem Kabupaten Sleman Surana.
Namun, lanjut dia, bila melihat hasil Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Sleman 2019, NasDem hanya memperoleh tiga kursi. Artinya, NasDem tidak bisa mengusung calon bupati sehingga harus berkoalisi.
"Kami sudah koalisi permanen dengan PPP. Nanti masih ditambah partai lain," katanya.
Baca juga: KPU ingatkan pemerintah daerah perhatikan NPHD anggaran Pilkada 2020
Pilbup Sleman 2020 mayoritas partai di Sleman masih menyimpan nama kader meskipun sudah ada nama-nama yang mencuat, seperti merapatnya Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi ke PDI Perjuangan. Gatot sendiri akan pensiun pada tanggal 1 Oktober 2019.
"Saya belum bisa memastikan atau menunjuk Gatot atau siapa. Yang jelas kami siapkan kader dari luar partai," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Sleman Koeswanto.
Pada Pilkada 2020, PDIP Sleman juga masih menjajaki berkoalisi dengan partai lain.
"Walaupun bisa maju tanpa koalisi, kami tetap akan berkoalisi," katanya.
Masih dinamisnya peta politik di Sleman juga diungkapkan Sekretaris DPD PAN Sleman Arif Kurniawan.
Menurut dia, pihaknya masih membuka peluang untuk koalisi karena PAN Sleman hanya memperoleh enam kursi DPRD Sleman.
"Kami realistis jadi memang harus berkoalisi," katanya.
Baca juga: 270 daerah di Indonesia gelar Pilkada pada 2020
Untuk nama calon yang berpeluang, banyak kader potensial, baik dari internal partai maupun dari tokoh masyarakat yang punya elektabilitas cukup tinggi.
"Ada Hanum Rais, Sadar Narimo, lalu dari tokoh luar yang punya visi yang sama juga bisa," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019