Kathmandu (ANTARA News) - Pemerintah Nepal secara resmi Senin menetapkan 28 Mei sebagai tanggal dimulainya sidang majelis konstituante yang diperkirakan akan mengakhiri sistem monarki di Nepal, demikian laporan DPA. Televisi resmi Nepal mengatakan, Perdana Menteri Girija Prasad Koirala telah mengirim surat kepada 25 partai yang terwakili dalam majelis konstituante yang mengumumkan tanggal pertemuan pertama itu. Tugas utama majelis itu adalah merancang sebuah konstitusi baru dan meratifikasi keputusan parlemen sementara untuk menghapuskan monarki. Majelis itu juga akan membentuk sebuah pemerintah baru, yang mungkin akan dipimpin oleh orang Maois yang memiliki 220 kursi di dewan yang beranggotakan 601 orang. Usulan ratifikasi itu hanya memerlukan mayoritas sederhana bagi persetujuannya. Aliansi tujuh partai yang memerintah Nepal selama dua tahun terakhir telah menyatakan, pertemuan pertama majelis itu akan secara resmi mendeklarasikan Nepal sebagai sebuiah negara republik. Sejumlah analis politik mengatakan, ratifikasi keputusan parlemen untuk menghapuskan sistem kerajaan itu kini hanya merupakan formalitas dan diperkirakan berlangsung dengan mudah. Sidang majelis konstituante itu akan mengakhiri pemerintahan monarki yang telah berlangsung 240 tahun di Nepal, negara miskin di kawasan pegunungan Himalaya. Kelompok Maois dan partai-partai besar menandatangani kesepakatan bersejarah yang mengakhiri pemberontakan mereka selama puluhan tahun yang menewaskan sedikitnya 13.000 orang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008