Yerusalem (ANTARA News) - Seorang wanita di Israel selatan tewas, Senin, ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam sebuah rumah di dekat perbatasan, kata seorang jurubicara militer Israel, demikian laporan AFP."Satu roket menghantam sebuah rumah di Moshav Yesha dan seorang wanita tewas," kata jurubicara itu, menunjuk pada sebuah komunitas pertanian kecil di dekat perbatasan. Jurubicara itu sebelumnya mengatakan bahwa seorang wanita lain cedera namun kemudian merevisi pernyataan itu dan mengatakan bahwa tidak ada orang yang cedera. Sejak awal tahun ini pejuang-pejuang Palestina menembakkan lebih dari 2.000 roket dan mortir ke Israel selatan dari Jalur Gaza, kata militer. Wilayah itu diperintah kelompok garis keras Hamas sejak Juni 2007 setelah mereka mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Serangan roket Senin itu diklaim oleh kelompok Jihad Islam, yang menolak menandatangani sebuah usulan gencatan senjata yang ditengahi Mesir namun juga berjannji tidak akan melanggar ketentuan-ketentuannya. Pejuang-pejuang Jihad Islam sebelumnya menembakkan dua roket jarak jauh ke kota pesisir Israel Ashkelon, namun tidak ada korban dalam serangan tersebut. Serangan terakhir itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Ehud Olmert memnta kepala intelijen Mesir Omar Suleiman memberi tahu geriyawan di Gaza bahwa gencatan senjata hanya akan dilakukan jika ada kemajuan ke arah pembebasan seorang prajurit Israel yang ditahan kelompok Palestina. Olmert juga meminta Suleiman mengatakan kepada kelompok-kelompok bersenjata Palestina bahwa mereka harus berhenti menyelundupkan senjata ke Gaza jika mereka ingin Israel menyetujui usulan yang ditengahi Mesir untuk menghentikan kekerasan di daerah yang terkepung itu. Suleiman berada di Israel untuk meminta dukungan para pemimpin negara Yahudi itu bagi rencana gencatan senjata tersebut, yag telah mendapat dukungan dari 12 kelompok Palestina, termasuk Hamas dan partai Fatah kubu Abbas. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008